JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah pada pekan ini menjadi yang paling konsisten dibandingkan mata uang regional lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (22/01/2025) sore, kurs rupiah berada di posisi Rp16.279 per dolar AS, menguat 63,5 poin (0,39 persen).
Pada penutupan perdagangan Selasa (21/01/2025) kurs rupiah berada di level Rp16.342 per dolar AS. Level tersebut menguat 25 poin atau 0,15 persen dari penutupan Senin.
Menurut analis Bank Woori Saudara, Rully Nova penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS karena meredanya kekhawatiran terhadap kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Rupiah hari (Rabu) ini diperkirakan diperdagangkan menguat di kisaran Rp16.300-Rp16.350 dipengaruhi penguatan mayoritas mata uang regional Asia setelah kekhawatiran mengenai tarif mereda,” ungkap Rully seperti dilansir Antara, Rabu.
Untuk faktor domestik, sentimen akan datang dari aturan terkait devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Aturan baru DHE SDA tersebut bakal mewajibkan eksportir menempatkan sebesar 100 persen DHE SDA di Indonesia minimal selama satu tahun.
“Pengaruh aturan DHE SDA tidak akan besar mengingat volatilitas rupiah lebih banyak dipengaruhi oleh global,” kata Rully.
Sementara itu, mata uang regional lainnya pada sesi sore ini, justeru melemah terhadap dolar AS.
Diantaranya Yen Jepang turun 0,17 persen, Dolar Hongkong turun 0,05 persen, Dolar Singapura melemah 0,04 persen dan Yuan China turun 0,19 persen.
Sementara kurs regional yang menemani penguatan rupiah yakni Won Korea menguat 0,16 persen, Ringgit Malaysia naik 0.73 persen dan Baht Thailand menguat 0,41 persen.***