BLORA – Ketegangan sempat terjadi di antara dua organisasi masyarakat (ormas), Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya. Diduga, bentrok terjadi karena tudingan dari PP yang menganggap keberadaan GRIB Jaya di Blora ilegal.
Namun, konflik tersebut berhasil diredam melalui deklarasi damai yang dihadiri oleh Bupati Blora Arief Rohman dan jajaran Forkopimda.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Blora, Munaji, menegaskan komitmen organisasinya untuk menjaga keamanan wilayah.
“Kejadian kemarin kita jadikan yang pertama dan terakhir. Pemuda Pancasila Blora siap menciptakan wilayah yang aman,” ujar Munaji, seperti dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Kamis, (16/1).
Ketua GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, juga menyambut baik langkah damai ini dan mengajak seluruh pihak untuk melupakan konflik, memperkuat solidaritas, dan menciptakan suasana yang damai.
Kedua belah pihak bersepakat menghentikan aksi kekerasan dan menyelesaikan perselisihan secara damai.
Sebelumnya, konflik antara PP dan GRIB Jaya memanas pada Selasa (14/1/), ketika anggota PP diduga menghadang sebuah bus yang membawa anggota GRIB Jaya di perempatan Karangjati, Blora.
Situasi semakin keruh ketika kedua kelompok saling melakukan aksi perusakan terhadap kendaraan beratribut ormas.
Beberapa sepeda motor dan mobil rusak akibat amukan massa. Untuk meredakan situasi, ratusan personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan ke lokasi bentrokan guna membubarkan massa.
Deklarasi damai diharapkan menjadi langkah awal bagi kedua ormas untuk menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah Blora.