JAKARTA – Carlos Alcaraz mencatatkan prestasi monumental di ajang HSBC Championships Queen’s Club 2025 setelah menyingkirkan sesama petenis Spanyol, Roberto Bautista Agut, dua set langsung 6-4, 6-4, pada Minggu (22/6/2025).
Kemenangan ini bukan hanya mengantarkannya ke partai puncak, tetapi juga menjadi momen bersejarah sebagai kemenangan ke-250 sepanjang kariernya, menjadikannya salah satu petenis tercepat meraih pencapaian itu di era Open.
Dengan catatan tersebut, Alcaraz kini menjadi petenis ketiga tercepat dalam sejarah yang mampu meraih 250 kemenangan, hanya kalah cepat dari legenda tenis dunia John McEnroe dan Rafael Nadal.
Dominasi Alcaraz semakin terlihat karena ia tetap tak terkalahkan dalam tiga pertemuan kontra Bautista Agut sepanjang kariernya.
“Permainan saya semakin baik dan nyaman di setiap pertandingan,” ujar Alcaraz kepada ATP Official.
Penampilan impresifnya kali ini juga diselingi aksi-aksi atraktif di lapangan seperti pukulan tweener yang menghibur dan drop volley presisi yang menutup set pertama dengan indah.
Konsistensi Menawan dan Tren Positif
Petenis berusia 21 tahun tersebut kini tengah menorehkan 17 kemenangan beruntun dan tampil di 5 final secara berturut-turut, menunjukkan tingkat konsistensi luar biasa menjelang turnamen akbar Wimbledon.
Alcaraz juga masih nyaman berada di posisi teratas dalam klasemen Race to Turin dengan keunggulan 2.070 poin dari rival terdekatnya.
“Saya selalu ingin memberikan pertunjukan terbaik untuk penonton,” ucap Alcaraz, yang dikenal dengan gaya bermain penuh kreativitas dan senyum khasnya di tengah pertandingan. Energi dan aura positifnya menjadikan setiap aksinya di lapangan ditunggu publik.
Di final Queen’s Club 2025, Alcaraz akan ditantang petenis muda asal Ceko, Jiri Lehecka, yang sebelumnya menumbangkan Jack Draper.
Menariknya, pertemuan terakhir mereka di turnamen Doha awal tahun ini dimenangkan Lehecka dalam duel sengit, menjadikan laga final nanti sebagai ajang pembuktian.
Final Ideal Jelang Wimbledon
Sepanjang turnamen ini, Lehecka tampil mengesankan dengan hanya dua kali kehilangan servis, menjadikannya lawan yang sulit ditaklukkan di lapangan rumput.
Pertarungan melawan Alcaraz dipastikan berlangsung ketat karena keduanya dikenal agresif dan berani mengambil risiko.
Musim ini, Alcaraz telah mencatat 42 kemenangan dan 4 gelar, dan tambahan trofi dari Queen’s Club akan semakin memantapkannya sebagai kandidat kuat juara Wimbledon 2025.
“Grass mode sudah aktif,” tegas Alcaraz, mengisyaratkan fokus penuhnya pada musim lapangan rumput dan tekad mempertahankan gelar Queen’s Club yang ia raih tahun lalu.
Pertandingan final kali ini akan menjadi panggung sempurna bagi dua bintang muda paling menjanjikan di dunia tenis saat ini.
Alcaraz harus mewaspadai kecepatan dan pola agresif dari Lehecka, terutama dalam permainan servis dan netting di atas rumput.***