SUMEDANG – Sebanyak 10 peserta dari total 84 peserta yang mengikuti retret kepala daerah gelombang kedua di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, dipantau secara khusus oleh tim kesehatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Tindakan ini dilakukan setelah ditemukannya kondisi medis tertentu yang memerlukan pengawasan ekstra selama kegiatan berlangsung.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menyatakan bahwa para peserta dengan kondisi khusus dikenali lewat tanda pita berwarna.
“Yang pakai pita merah itu ada lima. Yang kuning juga lima. Sisanya itu aman. Jadi sekitar 10 orang ada dalam pengawasan ketat. Yang sangat ketat tentu yang pita merah tadi,” ujarnya di Sumedang, Minggu (22/6).
Pita merah diberikan kepada peserta dengan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kadar hemoglobin rendah, cedera fisik, atau baru saja menjalani operasi.
Lebih lanjut, Bima menguraikan bahwa mereka yang diberi tanda merah maupun kuning tetap dapat mengikuti kegiatan dengan penyesuaian tertentu.
“Beberapa peserta memang harus dimonitor kondisinya karena HB-nya rendah, ada juga yang baru operasi dan ada cedera lutut.”
“Jadi beberapa kita lakukan pengawasan secara khusus,” katanya. Meski ada peserta dengan kondisi medis khusus, rangkaian acara pembukaan retret tetap berjalan lancar dan tertib.
Dalam kegiatan ini, turut hadir 84 kepala daerah. Namun, jumlah itu diperkirakan bertambah menjadi 86 karena Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara dijadwalkan menyusul usai pelantikan.
“Jadi Kutai Kartanegara dan wakilnya mungkin akan bergabung setelah pelantikan besok atau lusa. Jadi total tetap ada 86 kepala daerah,” tambah Bima.
Selain itu, Wamendagri juga mengapresiasi partisipasi kepala daerah dari Bali yang turut hadir meski sedikit terlambat.
Mereka sebelumnya menghadiri agenda kesenian daerah yang tidak dapat ditinggalkan.
“Dan kami gembira karena teman-teman dari Bali ini juga bergabung walaupun agak telat tadi tidak mengikuti rangkaian di Kemendagri karena ada acara kesenian di Bali sehingga baru menyusul,” jelasnya.
Retret ini merupakan bagian dari upaya Kemendagri memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus ajang untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan daerah.
Seluruh peserta diharapkan dapat mengikuti rangkaian kegiatan hingga Kamis, 26 Juni 2025, dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing.***