JAKARTA – Dalam upaya memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional, Danantara Indonesia resmi membangun kemitraan strategis dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Sinergi ini difokuskan pada penguatan ekosistem keuangan nasional melalui strategi ekspansi dan peningkatan kinerja sektor perbankan.
Pertemuan antara Danantara Indonesia dan para petinggi bank-bank pelat merah ini membahas langkah konkret untuk meningkatkan peran industri keuangan dalam mendukung transformasi ekonomi nasional.
Perbincangan strategis ini menyentuh aspek operasional dan peluang investasi jangka panjang yang dinilai krusial dalam menghadapi dinamika ekonomi global.
“Kami ingin memastikan bahwa Danantara berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani dalam sesi pertemuan yang digelar di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Dalam forum strategis ini, CEO Danantara Rosan Roeslani dan Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria berdiskusi langsung dengan jajaran Direktur Utama dari Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BSI.
Pertemuan ini mempertegas tekad bersama untuk merumuskan strategi bisnis jangka panjang guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan memperluas akses pembiayaan produktif.
Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menyatakan bahwa kemitraan ini akan membuka jalan bagi peningkatan arus investasi domestik dan internasional ke berbagai sektor strategis di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan strategi bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat,” kata Dony.
Menurut Dony, sinergi Danantara dan Himbara berpotensi menjadi motor penggerak transformasi industri keuangan Tanah Air.
Selain efisiensi layanan perbankan, kolaborasi ini juga akan memacu lahirnya inovasi teknologi finansial yang lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dalam gelaran Simposium Nasional Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia, Managing Director Danantara Indonesia, Arief Budiman, memaparkan bahwa pihaknya menargetkan investasi sebesar 5 miliar dolar AS atau setara Rp81,54 triliun (dengan kurs Rp16.309 per dolar AS) pada tahun 2025.
Investasi masif ini akan difokuskan ke delapan sektor vital, yakni industri mineral dan hilirisasi, energi terbarukan, infrastruktur digital, layanan kesehatan, jasa keuangan, utilitas infrastruktur, kawasan industri, serta sektor pangan dan pertanian.
Selain itu, Danantara juga memperkirakan potensi penerimaan dividen dari perusahaan-perusahaan BUMN dapat mencapai hingga Rp120 triliun pada tahun ini. Proyeksi ini mencerminkan prospek kuat terhadap kinerja investasi Danantara yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional jangka panjang.***