JAKARTA – Partai Demokrat menilai Presiden Prabowo Subianto sebagai sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini, karena keberaniannya mengakui kekurangan, khususnya dalam aspek komunikasi publik pemerintah.
Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan bahwa sikap Presiden Prabowo yang terbuka terhadap kritik menunjukkan kualitas kepemimpinan yang mau belajar dan berbenah.
“Nah ini kan terbuka. Berarti teman-teman media, masyarakat, aktivis, masyarakat sipil, akademisi, silakan ada masukan, berikan masukan,” ujar Herzaky dalam diskusi The Yudhoyono Institute bertema Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global di Jakarta, Minggu (13/4/2025).
Menurutnya, pemerintahan Presiden Prabowo masih dalam tahap awal dan evaluasi terhadap komunikasi publik merupakan hal yang wajar. Ia menekankan bahwa selama enam bulan pertama, perbaikan pasti akan dilakukan, salah satunya melalui kegiatan retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.
“Kadang-kadang kita namanya kan kalau tidak ada kesalahan di awal, kan kita tidak bisa memperbaiki diri lebih baik lagi ke depannya,” katanya, seperti dilansir dari Antara.
Herzaky juga menyoroti komunikasi internal yang dinilai cukup baik, termasuk antara Presiden Prabowo dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, yang menurutnya rutin berkonsultasi dalam penyusunan kebijakan.
Ia menambahkan bahwa komitmen Presiden Prabowo untuk terbuka terhadap kritik telah terlihat sejak masa kampanye Pilpres 2024. “Alhamdulillah, bagus kok. Makin ke sini komunikasinya makin bagus menurut kami ya,” ucapnya.
Sebelumnya, dalam sebuah sarasehan ekonomi bertajuk Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan yang dihadiri para ekonom, investor, dan pemimpin redaksi media, Presiden Prabowo secara terbuka mengakui kekurangan pemerintah dalam menyampaikan komunikasi publik.
“Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” kata Prabowo di Jakarta, Selasa (8/4).