JAKARTA – Ketegangan konflik Iran-Israel, terus merembet ke wilayah sekitar, termasuk Yordania.
Pada Kamis (19/6), dua drone yang diduga terkait dengan konflik tersebut jatuh di dua lokasi berbeda di negara kerajaan itu.
Salah satu drone menimbulkan luka serius pada seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Distrik Azraq, sedangkan drone lainnya menyebabkan kerusakan properti di wilayah utara ibu kota, Amman.
Menurut keterangan resmi Direktorat Keamanan Publik Yordania (Public Security Directorate/PSD), insiden ini menandai eskalasi berbahaya yang kian mendekati wilayah sipil.
Meski hanya satu korban luka dilaporkan, dampak terhadap warga dan infrastruktur lokal menunjukkan meningkatnya risiko konflik lintas batas.
Salah satu drone jatuh di kawasan komersial Amman utara pada siang hari.
“Sebuah kendaraan dan halte bus mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian ini,” ujar PSD dalam pernyataan tertulisnya.
Namun, situasi menjadi lebih parah saat drone kedua menghantam area pemukiman di Azraq, melukai seorang anak dan merusak tiga rumah serta dua kendaraan warga.
Otoritas keamanan dan militer Yordania langsung bergerak cepat menyelidiki dua insiden tersebut.
Penyebab pasti dan asal usul drone masih dalam proses verifikasi.
Namun, sejak Jumat (13/6), PSD telah menerima laporan berkala terkait jatuhnya obyek mencurigakan yang diyakini sebagai puing rudal, sebagian besar dikaitkan dengan serangan balasan Iran terhadap Israel.
Salah satu kejadian sebelumnya, yang terjadi Sabtu (14/6) di Kota Irbid, Yordania utara, menyebabkan lima orang luka-luka setelah pecahan benda terbang menghantam rumah penduduk.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa wilayah udara Yordania terpapar secara langsung oleh ekskalasi konflik regional yang terus memanas.
Sikap Pemerintah dan Peringatan Publik
Sebagai bentuk respons terhadap situasi ini, pemerintah Yordania kerap menutup wilayah udaranya dan melakukan intersepsi terhadap obyek terbang asing.
Kerajaan menegaskan bahwa Yordania tidak akan membiarkan wilayahnya dijadikan “medan perang” oleh pihak-pihak bertikai.
Direktorat Keamanan Publik juga mengeluarkan peringatan resmi kepada warga agar tidak mendekati puing atau benda mencurigakan yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan objek asing,” lanjut pernyataan tersebut.***