JAKARTA – Ekonom Fakhrul Fulvian menilai bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan sebuah langkah redistribusi ekonomi yang produktif.
“Dalam konteks Fiscal Prudence 2.0—pendekatan yang berupaya menyeimbangkan disiplin fiskal dengan belanja publik yang mendorong pertumbuhan—program makan gratis bukanlah sekadar amal. Ini adalah bentuk redistribusi yang produktif,” jelas Fakhrul dalam pernyataannya pada Senin (21/4/2025).
Fakhrul menambahkan, pemberian nutrisi yang baik di masa pertumbuhan akan berdampak langsung terhadap kemampuan kognitif, tingkat kehadiran di sekolah, serta produktivitas tenaga kerja pada masa depan. Selain itu, sebagai Chief Economist di Trimegah Sekuritas Indonesia, ia mengungkapkan bahwa program MBG berfungsi sebagai stimulus yang terarah, khususnya untuk rumah tangga dengan penghasilan rendah, di mana kecenderungan mereka untuk mengalokasikan setiap tambahan pendapatan sangat tinggi.
“Efek pengganda fiskal dari makan gratis bukanlah sekadar teori. Ini terlihat nyata dalam aktivitas ekonomi lokal, pergerakan rantai pasok makanan, serta berkurangnya beban keuangan pada rumah tangga,” tutup Fakhrul.