FRANKFURT – Euro kembali melemah dan jatuh hingga ke ambang batas secara signifikan dengan nilai 1,02 dolar AS pada Senin (13/1). Level ini menjadi yang terendah sejak akhir November 2022, menunjukkan tren penurunan mata uang tersebut yang berkelanjutan.
Bank Sentral Eropa (ECB) menetapkan nilai tukar acuan euro terhadap dolar AS di level 1,0198.
Menanggapi itu, para analis memperingatkan potensi pelemahan lebih lanjut, dengan euro kemungkinan menguji level terendahnya pada 2022.
Pelemahan euro sebagian besar disebabkan oleh penguatan dolar AS, yang didorong oleh data ketenagakerjaan di Amerika Serikat yang secara tak terduga mencatat hasil positif.
Hal ini meningkatkan optimisme terhadap ekonomi AS dan mendorong permintaan dolar.
Goldman Sachs Group turut merevisi proyeksinya terhadap euro. Lembaga keuangan itu memperkirakan bahwa euro bisa jatuh di bawah paritas terhadap dolar AS, bahkan mungkin mencapai level 0,97 banding 1.
Situasi ini menjadi perhatian pelaku pasar, yang kini mengamati langkah-langkah kebijakan moneter yang mungkin diambil ECB untuk menghadapi pelemahan mata uang.