SULTENG — Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, pada Selasa (13/5/2025) siang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan peristiwa ini terjadi pukul 12.41 WIB, dengan pusat gempa berada di darat, tepatnya 43 kilometer tenggara Buol, pada kedalaman 96 kilometer.
Menurut BMKG, gempa ini dirasakan dengan intensitas II–III MMI di wilayah Pohuwato dan II MMI di Bone Bolango. Skala II–III MMI menunjukkan getaran yang dapat dirasakan oleh sebagian warga, seperti benda ringan bergoyang atau getaran mirip truk yang melintas.
“#Gempa (UPDATE) Mag:4.6, 13-Mei-25 12:41:11 WIB, Lok:0.61 LU, 121.50 BT (Pusat gempa berada di darat 43 km Tenggara Buol), Kedalaman:96 Km Dirasakan (MMI) II–III Pohuwato, II Bone Bolango #BMKG,” tulis akun resmi @infoBMKG di platform X.
Tidak Berpotensi Tsunami, Warga Tetap Diimbau Waspada
BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami. Namun, warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
“Kedalaman gempa yang cukup dalam, yaitu 96 kilometer, membuat dampaknya cenderung terbatas, tetapi kewaspadaan tetap diperlukan,” ujar Kepala Stasiun Geofisika BMKG wilayah Sulteng, yang tidak disebutkan namanya dalam laporan resmi.
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Tim BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah Buol dan sekitarnya untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Aktivitas Seismik di Sulawesi Tengah
Gempa di Buol ini menjadi salah satu dari sejumlah aktivitas seismik yang terjadi di Sulawesi Tengah belakangan ini. Sebelumnya, pada 20 April 2025, gempa berkekuatan magnitudo 4,6 juga mengguncang Morowali, Sulteng, dengan pusat di darat pada kedalaman 10 kilometer. Getaran tersebut dirasakan hingga wilayah Bahadopi.
Sulawesi Tengah dikenal sebagai wilayah yang aktif secara geologis karena berada di dekat pertemuan lempeng tektonik. Hal ini menyebabkan wilayah ini sering mengalami gempa bumi dengan berbagai skala.
“Kami terus mengedukasi masyarakat agar selalu siap menghadapi situasi seperti ini, termasuk memahami langkah-langkah evakuasi dan memeriksa kekuatan bangunan,” tambah perwakilan BMKG.
Tips Menghadapi Gempa Bumi
Untuk mengurangi risiko saat gempa terjadi, BMKG merekomendasikan beberapa langkah berikut:
Jauhi benda yang mudah jatuh:
Saat gempa terjadi, hindari berdiri di dekat lemari, kaca, atau benda berat lainnya.
Lari ke tempat terbuka:
Jika memungkinkan, segera keluar dari bangunan menuju area lapang yang aman.
Lindungi kepala:
Gunakan benda seperti bantal atau helm untuk melindungi kepala dari reruntuhan.
Periksa bangunan:
Setelah gempa, pastikan bangunan tidak mengalami kerusakan struktural sebelum kembali masuk.
Pantau Informasi Resmi
BMKG mengimbau masyarakat untuk hanya mempercayai informasi dari sumber resmi, seperti akun @infoBMKG atau situs web bmkg.go.id, guna menghindari hoaks yang dapat memicu kepanikan. Warga Buol dan sekitarnya juga diminta untuk melaporkan kerusakan atau dampak gempa melalui kanal resmi pemerintah daerah atau BMKG.
Gempa ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu siaga menghadapi bencana alam. Dengan kesiapsiagaan dan informasi yang tepat, dampak gempa dapat diminimalkan. Tetap waspada dan pastikan keluarga Anda mengetahui langkah-langkah keselamatan saat gempa terjadi.