DOMPU, NTT – Setelah tiga bulan ditutup akibat cuaca ekstrem, wisata pendakian Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, kembali dibuka. Balai Taman Nasional Tambora (TNT) mengumumkan bahwa seluruh jalur pendakian resmi dibuka mulai 13 April 2025.
“Saat ini aktivitas wisata mulai pendakian, edukasi, dan wisata-wisata lain semuanya dibuka kembali,” kata Kepala Balai TNT, Deny Rahadi, di Dompu, Selasa (15/4/2025).
Ia menjelaskan, keputusan pembukaan jalur pendakian didasarkan pada evaluasi cuaca terkini yang merujuk pada prakiraan dari Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Kondisi cuaca saat ini dinilai cukup aman, dengan langit cerah berawan dan kecepatan angin berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam.
Menurut Deny, wisatawan sudah bisa kembali menikmati panorama kaldera Gunung Tambora yang menjadi daya tarik utama.
“Kaldera Tambora merupakan salah satu yang terluas di Indonesia dengan diameter mencapai 6 hingga 7 kilometer,” ujarnya.
Lebih jauh, Deny menambahkan bahwa kawasan Gunung Tambora merupakan satu-satunya taman nasional di Indonesia yang menyuguhkan kekayaan lengkap, mulai dari budaya dan etnis, wisata bawah laut, edukasi, jalur off-road dan sepeda gunung, air terjun, hingga wisata sejarah.
Ia berharap pemerintah daerah turut mendukung aksesibilitas dan pengembangan wisata Tambora agar tidak tertinggal dari Gunung Rinjani di Pulau Lombok.
Saat ini, Tambora memiliki empat jalur pendakian utama, yakni Doro Ncanga dan Pancasila di Kabupaten Dompu, serta Piong dan Kawinda Toi di Kabupaten Bima. Selain itu, tersedia juga dua destinasi wisata non-pendakian, yakni kawasan Resort Kawinda To’i di Bima dan Sanctuary Rusa di Resort Doro Ncanga, Dompu.