JAKARTA – Dalam sebuah pertarungan yang memanaskan tensi di Stadion Giuseppe Meazza, Inter Milan berhasil mengatasi perlawanan sengit Udinese dengan skor akhir 2-1 pada pekan ke-30 Serie A 2024/2025, Minggu (30/3/2025) malam WIB.
Laga Inter Milan vs Udinese yang berlangsung di hadapan ribuan pendukung Nerazzurri ini menjadi panggung bagi Inter untuk mempertahankan singgasana klasemen, meski harus melalui ujian berat dari tim tamu yang tak kenal menyerah.
Hasil laga panas Inter vs Udinese ini menegaskan dominasi tuan rumah, sekaligus menyisakan cerita menarik tentang strategi, ketangguhan, dan momen krusial yang membentuk jalannya pertandingan.
Inter langsung menggebrak sejak peluit pertama dibunyikan, menguasai permainan dengan tempo tinggi dan pressing ketat di semua lini.
Hanya 12 menit berjalan, Marko Arnautovic membuka keunggulan lewat sepakan keras memanfaatkan umpan silang cerdas Federico Dimarco, membuat publik San Siro bergemuruh.
Tak berhenti di situ, Davide Frattesi menggandakan skor di menit ke-29 dengan gol yang lahir dari kerja sama apik lini tengah, menunjukkan betapa Inter mampu memanfaatkan setiap celah.
Namun, babak kedua menjadi drama tersendiri ketika Udinese bangkit, dengan Oumar Solet mencetak gol spektakuler di menit ke-71 melalui tembakan roket dari luar kotak penalti, memperkecil kedudukan menjadi 2-1 dan menghidupkan kembali asa tim tamu.
Meski sempat kehilangan kendali di paruh kedua, Inter akhirnya mampu bertahan dari gempuran Udinese yang kian agresif.
Pelatih Simone Inzaghi, yang bahkan sampai mendapat kartu merah akibat protes keras, harus menyaksikan timnya berjuang mati-matian mempertahankan keunggulan.
“Hampir kehilangan 3 poin penting dalam race Scudetto,” tulis ak account @GarisInterdi X, menggambarkan ketegangan yang tercipta akibat keputusan pergantian pemain yang dianggap kurang tepat.
Kemenangan ini membawa Inter kokoh di puncak dengan 67 poin, menjaga jarak tiga angka dari Napoli, sementara Udinese tertahan di posisi 10 dengan 40 poin.
Hasil laga panas Inter vs Udinese ini tak hanya soal tiga poin, tetapi juga bukti bahwa perjalanan menuju Scudetto masih penuh liku.***