JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025, dengan catatan positif setelah stabil bergerak di zona hijau sejak pembukaan.
Pada sesi akhir, IHSG tercatat menguat 47,22 poin atau setara 0,59 persen hingga menyentuh level 8.118,30, lebih tinggi dari posisi pembukaan di 8.093.
Sehari sebelumnya, IHSG sempat naik 0,34 persen ke 8.071 meski masih diwarnai tekanan arus keluar modal asing yang cukup besar, mencapai Rp1,4 triliun.
“Pada penutupan perdagangan Kamis kemarin IHSG naik 0,34 persen ke level 8.071. Tapi kenaikannya masih disertai arus keluar modal asing yang cukup besar Rp1,4 triliun,” kata Ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, Jumat (3/10/2025).
Tekanan asing paling dominan menghantam saham perbankan berkapitalisasi jumbo, dengan BBRI mencatatkan outflow terbesar Rp915 miliar, disusul BBCA dengan Rp185 miliar.
Sebelumnya, BNI Sekuritas menilai pergerakan IHSG hari ini cenderung terbatas dan stagnan, seiring ketidakpastian global yang masih menyelimuti pasar.
“IHSG berpotensi sideways di level 8.050-8.100,” kata Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman.
Menurut Fanny, area support IHSG berada pada rentang 8.000–8.050, sementara resistansi diproyeksikan di 8.100–8.120.
Ia menambahkan bahwa sentimen negatif juga datang dari krisis politik Amerika Serikat yang mengalami shutdown pemerintahan, sehingga menekan psikologis pasar global.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menegaskan, “Semakin lama berlangsung, semakin besar pukulan bagi kinerja ekonomi.”
Kondisi tersebut diperkirakan akan bertahan setidaknya tiga hari dan menyebabkan penundaan rilis data tenaga kerja penting seperti non-farm payrolls (NFP) September.
“Karena aktivitas Departemen Tenaga Kerja dihentikan akibat penutupan pemerintahan. Sementara The Fed diperkirakan tetap akan mengumumkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Oktober,” ujar Fanny.
Prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed turut diperkuat oleh data ADP yang menunjukkan melambatnya perekrutan tenaga kerja sektor swasta pada bulan lalu.***




