JAKARTA – Pelatih Fenerbahçe, Jose Mourinho, melakukan rotasi besar dalam susunan pemain jelang laga sengit menghadapi Trabzonspor di Liga Turki, Minggu (06/04/2025) pukul 23.00 WIB.
Dalam wawancara eksklusif bersama beIN SPORTS, Mourinho mengungkap pertimbangan taktis di balik keputusannya tersebut, yang menjadi sorotan utama para pendukung.
Menurutnya, padatnya jadwal pertandingan menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan tersebut.
Baik Fenerbahçe maupun Trabzonspor memiliki jeda waktu persiapan selama tiga hari.
Namun, laga sebelumnya melawan Samsunspor hanya memberi waktu istirahat dua hari, yang menurut Mourinho sangat menguras fisik para pemain.
“Kami punya waktu 3 hari untuk mempersiapkan pertandingan ini. Trabzonspor juga punya 3 hari. Kondisinya sama.”
“Untuk persiapan melawan Samsun, kami hanya punya 2 hari. Pertandingan itu sangat, sangat sulit. Para pemain harus bisa menghadapi situasi ini,” ujar Mourinho dikutip dari beIN SPORTS, Minggu (06/04/2025)
Rotasi dan Pemain Segar Jadi Kunci Strategi
Mourinho menambahkan bahwa energi dan kondisi fisik pemain menjadi fokus utamanya dalam menentukan line-up. Menurut pelatih asal Portugal ini, tim membutuhkan dorongan baru dalam bentuk tenaga segar agar dapat tampil optimal.
“Hari ini saya membuat banyak perubahan. Saya pikir kami membutuhkan perubahan energi, pemain dengan kaki yang segar. Pertandingan hari Rabu lalu membutuhkan sangat banyak energi,” ujarnya.
Salah satu keputusan mengejutkan adalah tidak disertakannya Filip Kostic dalam daftar pemain. Mourinho pun memberikan penjelasan transparan mengenai keputusan yang tidak mudah tersebut.
Kostic Dicoret dari Daftar Pemain
Fenerbahçe hanya dapat mendaftarkan 12 pemain asing dalam skuad pertandingan, sedangkan total mereka memiliki 14 pemain asing.
Dengan Carlos yang absen karena cedera, Mourinho dihadapkan pada dilema dalam memilih siapa yang harus dikorbankan dari daftar pemain.
“Kami punya 14 pemain asing, tapi hanya bisa mencantumkan 12 pemain di skuad. Carlos cedera, jadi dia tidak bisa masuk skuad. Saya harus meninggalkan satu pemain di luar skuad. Ini bukan keputusan yang mudah,” jelas Mourinho.
Pelatih berusia 61 tahun ini menegaskan bahwa keputusan tersebut bukanlah hukuman, melainkan bagian dari strategi menghadapi dinamika kompetisi.
“Di tim kami, tidak pernah ada situasi di mana pemain tidak dimasukkan ke skuad karena alasan hukuman atau performa. Keputusan harus diambil. Hari ini, saya merasa kami membutuhkan pemain yang lebih segar, jadi saya membuat keputusan ini,” terangnya.***