SRINAGAR, KASHMIR – Sedikitnya empat jet tempur Rafale milik Angkatan Udara India yang tengah berpatroli di wilayah Kashmir yang dikuasai India terpaksa mundur setelah dihadang oleh jet tempur Pakistan. Insiden ini terjadi di tengah eskalasi ketegangan antara kedua negara tetangga yang memiliki sejarah panjang konflik di kawasan tersebut.
Menurut laporan dari stasiun televisi India, Times Now, empat pesawat Rafale buatan Prancis itu terdeteksi terbang di wilayah udara Kashmir yang dikelola India pada malam 29-30 April 2025.
Namun, Pakistan segera merespons dengan menerbangkan jet tempur mereka di wilayah Kashmir yang mereka kuasai.
“Pakistan Air Force jets were swiftly dispatched forcing the Indian jets to retreat in panic,” tulis akun X @FarazSaeedCh, mengutip sumber keamanan Pakistan.
Meski begitu, tidak ada konfrontasi langsung atau baku tembak yang terjadi selama insiden ini.
Latar Belakang Ketegangan
Insiden ini merupakan bagian dari ketegangan yang terus meningkat antara India dan Pakistan, yang dipicu oleh serangan teroris di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir, pada 22 April 2025. Serangan tersebut menewaskan 28 orang, termasuk 26 wisatawan, dan memicu kemarahan di India. New Delhi menuding Pakistan terlibat secara tidak langsung dalam serangan yang diklaim oleh Front Perlawanan Kashmir, meski Islamabad membantah keras tuduhan tersebut.
Sebagai respons, India mengambil langkah diplomatik keras, termasuk mengusir diplomat Pakistan, menutup perbatasan utama, dan menangguhkan Perjanjian Perairan Indus 1960, yang mengatur pembagian air sungai Himalaya. Pakistan memperingatkan bahwa langkah India untuk mengalihkan aliran air akan dianggap sebagai “tindakan perang.”
Respons Pakistan di Udara
Pakistan, yang tidak tinggal diam, menunjukkan kesiapan militernya dengan mengerahkan jet tempur untuk menghadapi patroli Rafale India. Menurut sumber keamanan Pakistan yang dikutip oleh media setempat, Angkatan Udara Pakistan (PAF) segera mendeteksi keberadaan pesawat India dan mengerahkan jet tempur, memaksa Rafale India mundur.
“The Pakistan Air Force immediately detected the Indian aircraft, and deployed its fighter jets, causing the Indian aircraft to retreat in panic,” tulis akun X @FearlessWolfess.
Langkah ini menegaskan bahwa Pakistan tetap waspada dan siap menanggapi setiap aktivitas militer India di wilayah sengketa. Meski tidak ada laporan tentang pertempuran udara, insiden ini menambah ketegangan di kawasan yang sudah lama menjadi titik panas konflik.
Dampak dan Reaksi Internasional
Ketegangan di Kashmir ini juga menarik perhatian dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa mereka sedang memantau situasi dengan cermat, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri. Turki juga membantah tuduhan bahwa mereka mengirim senjata ke Pakistan, dengan menjelaskan bahwa pesawat angkut Turki yang mendarat di Pakistan hanya untuk mengisi bahan bakar.
Di sisi lain, baku tembak di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control/LoC) terus berlangsung. Pada 25 April 2025, pasukan India dan Pakistan terlibat dalam penembakan senjata ringan di perbatasan Kashmir, dengan kedua belah pihak saling menuduh memulai konflik. Direktur jenderal operasi militer kedua negara bahkan harus berkomunikasi melalui jalur hotline untuk meredakan situasi.
Masa Depan Hubungan India-Pakistan
Insiden udara ini menambah daftar panjang ketegangan antara India dan Pakistan, yang telah beberapa kali berperang sejak kemerdekaan mereka pada 1947. Kashmir, yang diklaim oleh kedua negara, tetap menjadi sumber konflik utama. Dengan langkah diplomatik seperti penutupan ruang udara Pakistan untuk penerbangan India dan penghentian perdagangan bilateral, hubungan kedua negara kini berada di titik terendah.
Meski insiden jet tempur ini tidak berujung pada konflik terbuka, dunia terus mencermati langkah kedua negara. Apakah ketegangan ini akan mereda, atau justru memicu eskalasi lebih lanjut? Situasi di Kashmir tetap menjadi ujian bagi diplomasi dan stabilitas regional.