CILACAP – Hujan berintensitas tinggi selama dua hari berturut-turut menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memastikan bahwa dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.
Menurut Abdul, curah hujan yang tinggi mengakibatkan Sungai Cikawul meluap dan memicu bencana hidrometeorologi basah.
Dampaknya, beberapa wilayah terdampak banjir dan longsor, dengan infrastruktur yang mengalami kerusakan.
Akses Jalan Terputus dan
Salah satu dampak signifikan terjadi di Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu.
Akses jalan penghubung antardesa yang menjadi jalur utama bagi warga tertimbun longsoran tanah setinggi satu meter, dengan lebar tiga meter dan panjang sekitar 15 meter. Akibatnya, mobilitas masyarakat terganggu.
Tak hanya itu, air limpasan dari Sungai Cikawul juga menggenangi sedikitnya 26 rumah di Dusun Cibungur, Desa Mendala.
Kondisi ini memaksa 18 keluarga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Abdul Muhari menegaskan bahwa hingga saat ini kondisi masih dalam pemantauan, dan tim gabungan telah bergerak cepat untuk menangani dampak bencana.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Cilacap, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat.
Sejumlah alat berat juga disiagakan guna mempercepat proses pembersihan material longsor yang menutupi akses jalan.
Hingga Kamis (3/4/2025) sore, kondisi banjir di beberapa titik mulai surut, sementara pembersihan jalur yang terdampak longsor sudah dilakukan secara bertahap.
Abdul menyampaikan bahwa BPBD Cilacap telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membuka jalur yang tertimbun tanah serta mendistribusikan bantuan logistik bagi warga terdampak.
“BPBD Cilacap bersama tim gabungan terus melakukan pemantauan situasi, sekaligus memberikan dukungan bagi warga yang membutuhkan bantuan darurat,” ujar Abdul Muhari.
BNPB mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi susulan, terutama dengan prakiraan cuaca yang masih menunjukkan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.
Selain itu, warga di sekitar sungai dan tebing diminta untuk segera melapor kepada pihak berwenang jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah yang mencurigakan.***