JEDDAH – Masduki Abdurrahman, seorang barista asal Madura, telah mengabdi lebih dari tiga dekade di kedai kopi legendaris Maison du Cafe di Jeddah, Arab Saudi. Kedai kopi yang terletak di pusat perbelanjaan Corniche, Al Balad, Jeddah ini sudah berdiri lebih dari 40 tahun dan menjadi salah satu yang paling terkenal di kota tersebut. Maison du Cafe dikenal dengan cita rasa kopinya yang khas dan terjaga konsistensinya berkat sentuhan tangan dingin Masduki.
Masduki datang ke Jeddah pada 1995, awalnya bukan untuk menjadi barista, namun sebagai pekerja migran yang mencari peruntungan. Tahun setelahnya, ia mendapatkan kesempatan untuk bekerja di kedai kopi dan mulai meracik kopi. Sejak saat itu, ia terus berkembang hingga akhirnya menjadi peracik kopi utama yang sangat dihormati.
Keistimewaan Kedai Kopi Maison du Cafe
Kedai kopi ini memiliki keunikan dalam penyajiannya. Kopi dibuat dengan intuisi, bukan dengan resep baku. Menu andalan seperti Macchiato dan Cappuccino disajikan dengan rasa yang sulit ditemukan di tempat lain. Biji kopi yang digunakan berasal dari Brazil Arabica, yang dipilih dengan teliti agar kualitas rasa tetap terjaga. Dalam seminggu, kedai ini bisa menghabiskan hingga 50 kilogram kopi, menunjukkan tingginya permintaan dari pelanggan setianya.
Meski banyak kedai kopi modern bermunculan di Jeddah, Maison du Cafe tetap memiliki daya tarik, terutama karena rasa kopi yang konsisten. Pelanggan dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika, Prancis, dan Italia, datang kembali untuk menikmati kopi di tempat ini, menjadikannya tempat favorit banyak orang yang berkunjung ke Jeddah.
Filosofi Pelayanan dan Kualitas
Bagi Masduki, kualitas rasa kopi dan pelayanan ramah adalah kunci utama untuk mempertahankan pelanggan. Ia selalu mengutamakan sopan santun dalam pelayanan, yang membuat pelanggan kembali lagi ke kedai ini. Dedikasinya sebagai barista bukan hanya tentang meracik kopi, tetapi juga menjaga tradisi dan kualitas yang telah dikenal selama bertahun-tahun.
Rencana Kembali ke Indonesia
Dilansir dari Antara, Meski sudah menetap lama di Jeddah bersama istri dan anak bungsunya, Masduki masih berharap untuk kembali ke Indonesia. Ia bercita-cita membuka kedai kopi sendiri di Madura atau Jakarta. Ia sudah merencanakan ini dengan teman-temannya dan berharap bisa mewujudkan impiannya untuk membuka usaha kopi di tanah air.
Masduki bukan sekadar barista, ia adalah penjaga warisan cita rasa yang telah dikenali selama generasi. Di balik kesederhanaannya, ia memainkan peran penting dalam menjaga kualitas dan konsistensi kopi yang telah dicintai banyak orang, baik dari Arab Saudi maupun berbagai negara lainnya.