GAZA, PALESTINA – Israel kembali melancarkan serangan udara di sejumlah wilayah Gaza di saat kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas telah tercapai pada Rabu (15/1).
Menurut laporan AFP, serangan tersebut telah menewaskan 27 orang, termasuk seorang anak berusia tujuh tahun dan dua remaja. Sementara puluhan lainnya terluka akibat serangan yang terjadi hanya beberapa jam setelah diumumkannya perjanjian gencatan senjata yang dijadwalkan berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025.
Korban jiwa atas serangan itu, sampai kini terus bertambah, sementara sejumlah warga masih terjebak di bawah reruntuhan.
“Tentara Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal, yang menyebabkan sejumlah besar korban, sebagian besar wanita dan anak-anak. Kami masih menemukan mayat dari bawah puing-puing,” kata seorang pekerja pertahanan sipil di lokasi kejadian.
Keadaan pun kian mencekam, di Rumah Sakit Arab Al-Ahli Gaza, korban luka terus berdatangan.
“Terlepas dari pengumuman gencatan senjata, keluarga dan anak-anak terus tiba dengan luka-luka akibat serangan udara Israel. Kami telah merawat delapan anak yang terluka,” ungkap seorang dokter.
Serangan lain dilaporkan menghantam rumah keluarga Nabeh di Kota Gaza, menewaskan tiga anggota keluarga tersebut.
Tak hanya itu, menurut paramedis Palestina, di Khan Younis, dua warga Palestina juga tewas dan lainnya terluka ketika pesawat tempur Israel menyerang rumah keluarga Lahham
Saksi mata menyatakan wilayah Gaza utara juga menjadi target tembakan berat. Ledakan dahsyat dan asap tebal terlihat membumbung dari berbagai lokasi.
Serangan ini terjadi tak lama setelah Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengumumkan bahwa perjanjian gencatan senjata telah dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat antara Israel dan Hamas.