JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Kabupaten Malang dalam rangka mendukung pemajuan kebudayaan di daerah yang kaya akan situs bersejarah. Kunjungannya mencakup berbagai kegiatan mulai dari penutupan Kongres II Aktivis Peneleh hingga eksplorasi candi dan museum.
Fadli memulai agenda dengan menutup Kongres II Aktivis Peneleh di Indoor Bani Hasyim, Singosari. Kongres ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk meneruskan semangat perjuangan H.O.S. Tjokroaminoto dalam mengembangkan religiusitas dan kebudayaan.
Bersama anggota Komisi X DPR RI dr. Gamal Albinsaid (F-PKS) dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Fadli melanjutkan kunjungannya ke sejumlah candi bercorak Hindu-Buddha peninggalan Kerajaan Singosari. Beberapa candi yang dikunjungi di antaranya Candi Singosari, Candi Kidal, dan Candi Jago yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional (CBN).
Kementerian Kebudayaan berkomitmen melakukan upaya pemajuan kebudayaan melalui kolaborasi dan kerja sama melibatkan seluruh pihak, sehingga terwujud kebudayaan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat jati diri bangsa, ungkapnya.
Selain mengunjungi situs sejarah, Fadli juga mendatangi Museum Panji yang sejak 2016 telah memperkenalkan budaya Topeng Malangan melalui koleksi wayang, prasasti peninggalan kerajaan, serta diorama Kerajaan Kediri dan Tumapel. Dia mengapresiasi pelestarian budaya, khususnya Cerita Panji, yang telah mendapat pengakuan internasional.
Bangsa Indonesia patut bangga karena Cerita Panji masuk dalam Memory of the World (MoW) UNESCO pada 2017, menunjukkan bahwa kebudayaan nasional kita diakui di dunia global, jelasnya.
Pada Senin (17/2), Fadli menggelar diskusi dengan civitas academica Universitas Brawijaya (UB) dalam acara Sarasehan Budaya dan Diskusi Rumah Budaya Indonesia di Tiongkok. Dia menekankan pentingnya diplomasi kebudayaan serta kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam memajukan riset kebudayaan, rumah budaya Indonesia, serta program pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing.
Fadli kemudian mengunjungi Museum Musik Indonesia di Kota Malang, yang memiliki koleksi puluhan ribu kaset, CD, piringan hitam, majalah, busana penyanyi, hingga instrumen musik dari berbagai musisi dalam dan luar negeri.
Berbagai talenta musik Indonesia sangat beragam dan penuh kreativitas, menunjukkan daya saing global musisi kita. Mari kita perkuat kolaborasi dan kerja sama agar musik Indonesia dicintai di dalam negeri dan dikagumi dunia, ujarnya.
Sebagai penutup, Fadli mendatangi Padepokan Seni Topeng Malangan Asmorobangun di Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji. Padepokan yang berdiri sejak 1900 ini berperan penting dalam melestarikan tari topeng Malangan, warisan budaya Kerajaan Majapahit yang masih bertahan hingga kini.
Dengan kolaborasi dalam pelestarian warisan budaya, pengembangan seni, serta pemanfaatan teknologi untuk menyebarluaskan budaya Indonesia ke dunia, Fadli optimistis kebudayaan nasional akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.