TEL AVIV, ISRAEL – Militer Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke sejumlah kota strategis Israel, termasuk Tel Aviv dan Be’er Sheva, pada Kamis, 19 Juni 2025. Salah satu dampak terparah terjadi di Rumah Sakit Soroka, Israel selatan, yang mengalami kerusakan serius akibat ledakan rudal di sekitarnya.
Serangan ini tidak hanya melumpuhkan fasilitas kesehatan krusial, tetapi juga menghantam pusat ekonomi dan militer Israel. Gedung bursa saham di Tel Aviv turut rusak, sementara kota Holon melaporkan sebuah bangunan yang runtuh total akibat serangan. Menurut laporan Al Jazeera, “sedikitnya 20 orang mengalami luka-luka akibat serangan rudal Iran kali ini, dua di antaranya dalam kondisi kritis.”
Rumah Sakit Soroka Lumpuh, Atap Runtuh
Rumah Sakit Soroka di Be’er Sheva, yang selama ini menjadi tumpuan perawatan tentara Israel korban perang di Gaza, menjadi salah satu korban serangan. Gambar-gambar yang beredar di media lokal menunjukkan atap rumah sakit sebagian ambruk akibat ledakan rudal yang menghantam hanya beberapa meter dari bangunan utama. Meski bukan target utama, kedekatannya dengan instalasi militer membuat rumah sakit ini terkena imbas.
“RS Soroka dikenal sebagai salah satu rumah sakit terbesar dan paling vital di Israel selatan,” ungkap seorang analis militer kepada media lokal.
Rumah sakit ini telah menangani ratusan tentara yang terluka dalam konflik dengan Hamas, menjadikannya simbol ketahanan medis Israel.
Target Strategis Iran: Markas Militer dan Intelijen
Kantor berita Iran, IRNA, menyebut serangan ini menyasar markas besar komando dan intelijen militer Israel (IDF C4I) serta kamp intelijen di Taman Teknologi Gav-Yam, yang berlokasi dekat Rumah Sakit Soroka. Langkah Iran ini menunjukkan ketepatan dan keberanian dalam menyerang pusat-pusat strategis Israel, meski memicu risiko eskalasi lebih lanjut.
Selain Be’er Sheva, rudal-rudal Iran juga menghujam Tel Aviv dan sekitarnya. Kawasan pusat kota Tel Aviv, yang dikenal sebagai jantung ekonomi Israel, mengalami kekacauan setelah gedung bursa saham terkena dampak serangan.
Eskalasi Konflik dan Ancaman Perang Terbuka
Serangan ini menandai puncak baru dalam ketegangan antara Iran dan Israel, yang telah lama terlibat dalam konflik bayangan. Dengan serangan langsung ke pusat-pusat strategis, Iran mengirim sinyal kuat bahwa mereka siap menghadapi Israel di medan terbuka. Namun, banyak pihak khawatir, jika Israel membalas dengan serangan skala penuh, Timur Tengah berpotensi terseret ke dalam perang besar yang sulit dikendalikan.
“Jika serangan balasan dilakukan dalam skala penuh, kawasan Timur Tengah akan makin terseret ke dalam konflik terbuka yang lebih luas dan mematikan,” peringat seorang pengamat politik internasional.
Dampak dan Respons Global
Komunitas internasional kini memantau situasi dengan cermat. Serangan ini tidak hanya mengancam stabilitas regional, tetapi juga mengganggu pasar global, mengingat Tel Aviv adalah pusat keuangan utama. PBB dan sejumlah negara telah mendesak kedua pihak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi lebih lanjut.
Sementara itu, warga Israel di kota-kota yang terdampak berjuang memulihkan diri dari kekacauan. Di Be’er Sheva, tim medis berupaya mengevakuasi pasien dari Rumah Sakit Soroka ke fasilitas lain, meski di tengah keterbatasan akibat kerusakan infrastruktur.
Serangan rudal Iran ke Israel pada 19 Juni 2025 ini menjadi titik balik penting dalam dinamika konflik Timur Tengah. Dengan menyasar pusat-pusat strategis seperti Rumah Sakit Soroka, bursa saham Tel Aviv, dan markas militer, Iran menunjukkan kapabilitas militernya sekaligus memicu ketegangan baru. Dunia kini menanti langkah Israel dan respons global untuk mencegah konflik ini meluas menjadi perang terbuka.