JAKARTA – Tentara Israel (IDF) mulai menarik pasukan dan peralatannya dari pusat kota Rafah, di selatan Jalur Gaza, menuju Koridor Philadelphia, yang terletak di perbatasan Mesir dan Gaza. Keputusan ini terjadi setelah kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Pada Sabtu (18/1), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel berencana untuk memperkuat keberadaan militernya di Koridor Philadelphia. Namun, pasukan Israel akan mundur dari daerah tersebut sebagai bagian dari kesepakatan dengan Hamas.
Gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2024 ini akan berlangsung selama 42 hari dan dibagi dalam tiga tahap.
Tahap pertama mencakup pembebasan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar seribu tahanan Palestina. Selain itu, Israel akan menarik pasukannya ke perbatasan Gaza, meskipun mereka akan tetap berada di wilayah tersebut untuk sementara.
Selama gencatan senjata, pengiriman bantuan kemanusiaan akan meningkat menjadi 600 truk per hari, yang termasuk 50 truk berisi bahan bakar.
Selain itu, warga Palestina yang terdampak akan menerima 200.000 tenda dan 60.000 rumah mobil.
Tahap kedua dari kesepakatan ini akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata, dengan fokus pada pembebasan sandera yang tersisa dan kemungkinan gencatan senjata permanen.
Sementara itu, tahap ketiga akan membahas pertukaran jenazah, pembangunan kembali Jalur Gaza, serta pengakhiran blokade.
Kesepakatan ini merupakan perjanjian kedua antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata sebelumnya, yang disepakati pada November 2023, hanya bertahan enam hari.