Dalam mendukung 100 hari kerja Pemerintahan Prabowo–Gibran, khususnya pada agenda Asta Cita di bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi, PT Pertamina (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menciptakan perusahaan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas tinggi.
Hingga kini, Pertamina secara konsisten menjalankan berbagai inisiatif GCG dengan koordinasi bersama Kementerian BUMN. Beberapa sistem unggulan yang telah dikembangkan mencakup pelatihan dan konsultasi bersama penegak hukum, penerapan regulasi seperti Code of Conduct (COC) dan Conflict of Interest (COI), pengelolaan Sistem Compliance Online (Compol), Whistle Blowing System (WBS), hingga Business Continuity Management System (BCMS).
Sistem WBS Pertamina Jadi Acuan Nasional
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menyampaikan bahwa berbagai inisiatif penguatan sistem GCG di Pertamina telah mendapatkan pengakuan dari berbagai instansi pemerintah, BUMN, universitas, hingga sektor swasta. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Whistle Blowing System (WBS), sebuah sistem pelaporan pelanggaran yang kini dijadikan referensi oleh berbagai lembaga.
“WBS Pertamina adalah salah satu sistem unggulan yang diadopsi oleh banyak instansi pemerintah dan pelaku bisnis. Sejak 2021, Pertamina telah menjalin Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan WBS Tindak Pidana Korupsi Terintegrasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Inspektorat Kementerian BUMN, Badan Standardisasi Nasional, dan Ombudsman RI,” jelas Fadjar.
Kerja sama dengan lembaga-lembaga tersebut, lanjutnya, menjadi tameng kuat dalam melindungi Pertamina dari tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Sebagai bukti nyata komitmen terhadap pengelolaan yang transparan, pada tahun 2024, WBS Pertamina telah mendapatkan sertifikasi ISO 37002 dalam penerapan Whistleblowing Management System. “Pertamina menjadi BUMN pertama yang memperoleh sertifikasi ini, dan ini adalah pencapaian penting bagi kami,” tambahnya.
Sosialisasi dan Edukasi Berkelanjutan untuk Karyawan
Untuk memastikan efektivitas sistem yang diterapkan, Pertamina aktif melakukan sosialisasi kepada seluruh manajemen dan karyawan di berbagai unit bisnis. Kegiatan ini mencakup Corporate Broadcast WBS, sesi berbagi (sharing session), hingga program Fraud Awareness yang diselenggarakan di seluruh entitas Pertamina Group.
Inovasi edukasi juga dikembangkan melalui aplikasi mobile learning TRACO, yang memungkinkan seluruh pekerja Pertamina untuk mengakses materi terkait kesadaran anti-korupsi dan GCG. “Kami secara berkelanjutan membangun kesadaran agar seluruh pekerja dan manajemen mematuhi prinsip tata kelola yang baik,” tandas Fadjar.
Komitmen pada ESG dan SDGs
Sebagai perusahaan yang memimpin transisi energi, Pertamina tidak hanya berfokus pada tata kelola perusahaan, tetapi juga pada pencapaian target Net Zero Emission 2060. Melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG), Pertamina terus menginisiasi program-program yang mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Pertamina menunjukkan komitmennya dalam menciptakan perusahaan yang tidak hanya berdaya saing global, tetapi juga berkontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan dan pencegahan korupsi di Indonesia.