JAKARTA – Pidato Donald Trump saat dilantik menjadi presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin (20/01/2025) waktu setempat, memberikan angin segar bagi Indonesia.
Salah satunya, rencana Donald Trump melakukan penyesuaian tarif impor untuk negara-negara mitra dagang AS.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri, rencana kebijakan penyesuaian tarif impor dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengisi atau melakukan substitusi pasar di negara yang terdampak kebijakan tersebut.
“Indonesia bisa melihat bahwasanya ini menjadi peluang juga sebetulnya. Misalnya dengan tarif yang diterapkan. Mungkin untuk negara seperti China, justru Indonesia bisa hadir untuk men-substitusi,” ungkap Wamendag Dyah di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (21/01/2025)
Lantaran hal itu menurut Dyah, pihaknya juga bakal melakukan antisipasi terkait rencana penyesuaian tarif impor yang dilakukan oleh Trump, dengan menyiapkan rencana dan juga strategi di sektor perdagangan.
Menurut Dyah, setelah dilantiknya Donald Trump, hubungan bilateral khususnya dalam bidang perdagangan antara Indonesia dan AS akan terus menguat, sehingga tekad pemerintah untuk memperluas dan menguatkan ekspor dapat terwujud.
“Kami berharap dari segi perdagangan bisa semakin dekat lagi ke depannya,” ujarnya.
Presiden Donald Trump dalam pidato pelantikannya mengatakan akan melakukan penyesuaian tarif impor untuk negara-negara mitra dagang AS.
Kenaikan tarif itu dianggap bisa memicu aksi balasan dari negara yang bersangkutan dan akhirnya bisa menimbulkan perang dagang.***