GARUT – Setelah hujan deras mengguyur wilayah Garut, Kapolsubsektor Mekarmukti bersama pihak berwenang melakukan pemeriksaan terhadap jembatan ambruk yang menghubungkan Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, dengan Kampung Cirereb, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, pada Senin (17/2/2025).
Kapolsek Bungbulang, AKP Yusli Yulianto, S.H., mengungkapkan bahwa hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa jembatan gantung sepanjang sekitar 100 meter terputus akibat derasnya luapan air sungai Cirompang yang mengakibatkan banjir bandang.
Kerugian material diperkirakan mencapai Rp1 miliar. Selain merusak jembatan, banjir bandang juga berdampak pada beberapa wilayah, di antaranya:
- Kp. Cibentang, RT.03 RW.03, Desa Jagabaya – Luapan air sungai besar menggerus sekitar 13 hektar lahan sawah dan kebun, menjadikannya sungai.
- Kp. Panondaan, RT.01 RW.10, Desa Jagabaya – Lahan sawah seluas sekitar 3 hektar terendam air dan material batu dari sungai Cikandang.
- Kp. Cijaringao, RT.02 RW.05, Desa Jagabaya – Area sawah seluas 3 hektar juga tergenang akibat luapan sungai Cikandang.
Pihak berwenang terus melakukan pemantauan dan upaya pemulihan agar masyarakat dapat segera kembali melaksanakan aktivitas mereka.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Garut, Daris Hilman, mengonfirmasi laporan terkait ambruknya Jembatan Rawayan yang tengah dalam tahap pembangunan. Meskipun pondasinya hilang, beberapa material lainnya dapat diselamatkan.
“Tim akan melakukan penilaian dan segera memasang kembali jembatan yang terhanyut akibat banjir bandang,” ungkapnya.
Selain merusak jembatan, banjir juga merendam puluhan hektar sawah warga. “Puluhan hektar lahan sawah juga terendam akibat luapan sungai,” tambah Daris.
Selain itu, hujan deras juga menyebabkan longsor di Kecamatan Cisewu, Garut, yang mengakibatkan dua rumah ambruk dan satu dapur rusak.
Menurut Daris, kondisi sudah mulai aman dan laporan terkait longsor akan segera ditangani oleh Dinas PUPR dan Perkim.***