JAKARTA – Di tengah mencuatnya spekulasi mengenai kemungkinan perombakan kabinet, Istana memastikan bahwa wacana reshuffle belum masuk dalam agenda resmi Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Sekretaris Negara sekaligus juru bicara Presiden, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah mengevaluasi performa para menteri.
Prasetyo menyebutkan, Presiden secara rutin meninjau capaian dan efektivitas kerja setiap menteri untuk memastikan arah pembangunan nasional tetap berada di jalur yang tepat.
“Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada pembahasan mengenai reshuffle. Namun secara rutin Bapak Presiden melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh kinerja menteri di kabinet,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa evaluasi merupakan mekanisme baku dalam sistem pemerintahan yang sehat.
Dalam proses ini, beberapa menteri mendapat perhatian khusus karena kinerjanya dinilai luar biasa, terutama di sektor-sektor strategis seperti pangan.
Sektor Pangan Jadi Sorotan
Prasetyo menggarisbawahi pentingnya evaluasi sebagai instrumen pengambilan kebijakan berbasis data dan dampak nyata di lapangan.
Salah satu sektor yang mendapat sorotan positif adalah bidang ketahanan pangan nasional.
Ia mencontohkan prestasi luar biasa dalam peningkatan cadangan beras yang kini mencapai rekor tertinggi.
“Salah satunya adalah sektor pangan. Teman-teman di bidang ini berhasil menunjukkan prestasi luar biasa.”
“Produksi pangan kita melimpah, bahkan tertinggi sepanjang sejarah. Cadangan beras nasional kini mencapai 3,5 juta ton,” katanya.
Meski begitu, Prasetyo tidak menutup kemungkinan adanya penyesuaian di masa mendatang.
Namun, ia menegaskan bahwa keputusan strategis seperti reshuffle akan diambil secara hati-hati, dengan menimbang banyak faktor.
“Yang paling penting adalah memastikan kabinet bekerja secara efektif dan memberi dampak nyata bagi rakyat.”
“Semua keputusan strategis, termasuk soal komposisi kabinet, akan ditentukan dengan pertimbangan matang oleh Presiden,” pungkasnya.***