JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung prosesi Ziarah Nasional dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025) dini hari, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI.
Berbeda dengan format yang diusung Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada tahun-tahun sebelumnya, Presiden Prabowo memilih tradisi renungan suci yang lebih ringkas namun tetap penuh makna. Fokus prosesi ditekankan pada penghormatan langsung kepada arwah para pahlawan melalui simbol peletakan karangan bunga di Monumen Pahlawan Nasional TMP Kalibata.
Ketibaan Presiden Prabowo tepat pukul 00.00 WIB langsung disambut prosesi singkat. Ia meletakkan karangan bunga di bawah patung Burung Garuda, kemudian mengajak seluruh peserta untuk mengheningkan cipta.
“Saudara-saudara sekalian marilah kita sejenak mengenang arwah dan jasa para pahlawan kita, mereka yang telah berkorban untuk kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Mengheningkan cipta mulai,” ucap Presiden Prabowo dalam prosesi yang berlangsung khidmat.
Rangkaian acara ditutup dengan laporan dari komandan upacara dan pembubaran pasukan. Upacara yang berdurasi kurang dari 10 menit ini turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan para anggota Kabinet Merah Putih, yang kompak mengenakan pakaian PSL berwarna gelap dan kopiah.
Sebagai perbandingan, pada HUT ke-79 RI tahun lalu, Presiden Joko Widodo memimpin apel kehormatan dan renungan suci yang berlangsung lebih dari 15 menit di Taman Kusuma Bangsa, Ibu Kota Nusantara (IKN). Prosesi pada era Jokowi dikenal dengan format formal dan penuh simbol kenegaraan, termasuk pembacaan naskah resmi, ikrar, doa, tiupan terompet, serta penghormatan senjata.
Sementara di TMP Kalibata pada tahun yang sama, Wakil Presiden saat itu, KH Ma’ruf Amin, juga memimpin upacara serupa. Dalam naskah apel kehormatannya, Ma’ruf menyampaikan bahwa jumlah pahlawan yang dimakamkan di TMP Kalibata mencapai 10.350 jiwa, terdiri atas 9.301 personel TNI dan Polri, 930 pejuang dari Badan Perjuangan, 76 tokoh nasional, dan 43 pahlawan tak dikenal.
Meski berbeda dalam format dan durasi, baik Presiden Prabowo maupun Jokowi tetap menempatkan renungan suci sebagai bentuk penghormatan tertinggi bangsa kepada para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.




