Kategori
Putin: Russia Siap Konfrontasi dengan Nato

MASKOW – Presiden Russia, Vladimir Putin tegaskan bahwa Russia siap menghadapi semua musuh, termasuk aliansi pertahanan NATO yang beranggotakan 31 negara.
Putin dengan tegas menyatakan bahwa Rusia telah mempersiapkan diri untuk menghadapi segala skenario terburuk. Pernyataan ini merupakan tanggapan Putin terhadap pertanyaan wartawan mengenai kesiapan Rusia untuk menghadapi kemungkinan konfrontasi langsung dengan NATO, terkait insiden baru-baru ini di Suriah yang melibatkan pesawat tempur Rusia dan drone mata-mata Amerika Serikat (AS).
Ditambahkan Putin bahwa tidak ada pihak yang menginginkan konflik langsung tersebut. Dia menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan khusus antara pihaknya dengan AS untuk membahas serangkaian insiden yang melibatkan pesawat tempur dan drone AS tersebut. Putin berharap agar pembicaraan semacam itu tidak perlu terjadi, karena hal itu menandakan bahwa konflik telah benar-benar terjadi.
Meskipun begitu, Putin menegaskan bahwa Rusia siap untuk merespons segala kemungkinan, sambil menekankan bahwa negaranya tidak akan memulai konflik tersebut. Dia menyatakan, “Jika seseorang menginginkannya, dan bukan kami, maka kami siap.”katanya
Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, Oleg Gurinov, melaporkan bahwa sejak awal tahun 2023, terjadi total 23 insiden berbahaya yang melibatkan pesawat militer Rusia dengan koalisi pimpinan AS. Sebagian besar insiden ini terjadi pada bulan Juli, yang mencerminkan peningkatan eskalasi.
Dalam 11 kasus, pilot Rusia menjadi sasaran penargetan oleh pesawat tempur negara-negara Barat. Akibat insiden-insiden semacam itu, otomatisasi sistem pertahanan pesawat diaktifkan, termasuk pelepasan flare umpan. Sebelumnya, Rusia telah berulang kali memperingatkan AS dan sekutunya mengenai potensi konflik langsung dengan NATO, terutama dalam konteks konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Putin juga menyampaikan kekhawatirannya tentang pasokan senjata yang terus menerus ke Ukraina. Menurutnya, hal tersebut hanya akan memperpanjang perang dan melibatkan negara-negara Barat lebih dalam dalam konflik tersebut.