JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono memimpin langsung Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Angkatan Udara 2025 di Gedung Serbaguna Soeharnoko Harbani Denmabesau, Jakarta, pada Senin (3/2/2025). Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja TNI AU serta merumuskan kebijakan strategis dalam menghadapi tantangan pertahanan udara yang semakin kompleks.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan pola pikir dan pola tindak seluruh jajaran TNI AU, sehingga setiap kebijakan dan strategi yang dirumuskan dapat diimplementasikan secara efektif,” ujar Tonny.
KSAU menambahkan bahwa rapim ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara satuan TNI AU serta menciptakan postur pertahanan udara yang lebih adaptif dan modern.
Pencapaian TNI AU di 2024 dan Tantangan ke Depan
Tonny juga memberikan apresiasi atas berbagai pencapaian signifikan yang telah diraih oleh TNI AU sepanjang tahun 2024. Beberapa pencapaian tersebut antara lain adalah misi kemanusiaan ke Gaza, pengamanan Pilkada Serentak, serta partisipasi dalam latihan internasional seperti Pitch Black dan Super Garuda Shield. Selain itu, pencapaian zero accident menjadi sorotan utama, meskipun evaluasi terhadap beberapa insiden tetap menjadi prioritas untuk meningkatkan standar keselamatan operasional.
Untuk tahun 2025, dua agenda utama yang menjadi fokus pembahasan adalah reformasi birokrasi pertahanan negara dan strategi pertahanan pulau besar dalam konsep Sistem Pertahanan Udara Cakra. KSAU menekankan bahwa penguatan *Indonesian Archipelagic Air Defense System* (IAADS) harus menjadi prioritas utama dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia. “Penguatan sistem pertahanan udara yang adaptif dan modern merupakan langkah strategis dalam menjaga kedaulatan udara nasional,” tegasnya.
Strategi Pembangunan Kekuatan Udara yang Adaptif dan Modern
Rapim TNI AU 2025 ini juga menjadi kesempatan untuk menerima arahan dari Presiden RI, Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto, terkait pembangunan kekuatan udara yang kuat. Dalam arahannya, KSAU mengungkapkan bahwa tema Rapim kali ini adalah “Pembangunan Kekuatan Udara yang Ampuh (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis) dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju,” khususnya dari perspektif pertahanan udara.
Dua narasumber utama turut memberikan materi dalam forum ini, yaitu Dirjen Kuathan Kemhan RI Marsda TNI Hendrikus Haris Haryanto, S.I.P., yang membahas reformasi birokrasi pertahanan dan pembangunan kekuatan udara, serta Pangkoopsudnas Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., yang memaparkan strategi pertahanan udara nasional melalui konsep IAADS.
Meningkatkan Profesionalisme dan Sinergi TNI AU
Rapim TNI AU 2025 diharapkan menjadi pijakan utama dalam menentukan arah kebijakan pertahanan udara Indonesia yang lebih responsif, inovatif, dan solid. KSAU menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh jajaran TNI AU untuk terus meningkatkan sinergi, profesionalisme, dan komitmen dalam mengemban tugas menjaga kedaulatan udara Indonesia.
Acara ini juga dihadiri oleh pejabat tinggi TNI AU, di antaranya Kabasarnas Marsdya TNI Kusworo, Pangkogabwilhan II Marsdya TNI M. Khairil Lubis, Wakasau Marsdya TNI Andyawan Martono, Dankodiklatau Marsdya TNI Arif Mustofa, serta jajaran pejabat TNI AU lainnya.