JAKARTA – Mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), membagikan “resep rahasia” suksesnya memulihkan ekonomi Indonesia pasca-krisis dalam bedah buku Standing Firm for Indonesia’s Democracy di KBRI Tokyo, Jepang, Jumat (7/3/2025).
Buku ini berisi wawancara mendalam dengan akademisi Jepang tentang pengalaman dan pemikiran SBY saat memimpin Indonesia di era transisi demokrasi.
SBY menceritakan bagaimana ia mewarisi kondisi ekonomi yang sulit saat pertama kali menjabat pada 2004. “Saat saya masuk tahun 2004, pertumbuhan ekonomi hanya 4 persen. Dalam setahun, kami berhasil menaikkannya menjadi 5,1 persen, dan itu terjaga selama 10 tahun,” ujarnya.
Ia menjelaskan tantangan berat yang dihadapi saat itu, seperti rendahnya investasi akibat tidak adanya stabilitas sosial, iklim investasi yang buruk, ketidakpastian hukum, dan minimnya infrastruktur.
“Investment climate was so poor. Siapa mau investasi di Indonesia? Yang ada capital outflow, rupiah terguncang,” tambahnya.
Empat Kunci Pertumbuhan Ekonomi ala SBY
SBY mengungkapkan empat komponen utama yang menjadi kunci keberhasilan pemulihan ekonomi Indonesia:
- Meningkatkan konsumsi rumah tangga
- Meningkatkan belanja pemerintah
- Memperluas ekspor
- Mendorong investasi
Ia juga menyampaikan optimisme terhadap pemerintahan saat ini. “Saya yakin pemerintah ini bisa, Presiden Prabowo bisa. Masih ada sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya politik maupun ekonomi, untuk mengatasi situasi dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi kita,” kata SBY.
Prestasi Ekonomi Era SBY yang Patut Diapresiasi
Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Ahmadi, turut menyoroti keberhasilan ekonomi di era kepemimpinan SBY. Menurutnya, pada masa itu, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 6 persen, angka pengangguran turun dari 10 persen menjadi 5,7 persen, dan tingkat kemiskinan berkurang dari 16,7 persen menjadi 11 persen.
“Itu berarti kira-kira 8,6 juta orang pada periode Bapak SBY berhasil dikeluarkan dari kemiskinan,” ungkap Dubes Heri.
Dr. Wahyu Prasetiawan, salah satu editor buku tersebut, juga menekankan bahwa di masa SBY, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi berjalan beriringan. “Pada masa SBY, kita melihat dolar itu Rp9.000. Setiap saya pergi ke bandara, orang yang pergi umrah itu banyak sekali. Sekarang kita nggak melihat itu,” tambahnya.
Inspirasi untuk Pemerintah Saat Ini
Kisah sukses SBY dalam memulihkan ekonomi Indonesia pasca-krisis bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah saat ini. Dengan empat kunci utama yang ia terapkan, SBY membuktikan bahwa stabilitas politik, iklim investasi yang baik, dan kebijakan ekonomi yang tepat dapat membawa Indonesia keluar dari keterpurukan.