BANTEN – Andra menegaskan bahwa meskipun warga Badui tidak mengikuti pendidikan formal, mereka memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam menjaga alam dan ketahanan pangan. Menggunakan teknologi pangan tradisional seperti leit (lumbung padi), masyarakat Badui mampu menjaga stabilitas pangan secara mandiri, sekaligus melestarikan tradisi yang sudah turun-temurun.
“Mereka punya komitmen menjaga lingkungan. Itu tugas yang mereka emban dan telah mereka buktikan hingga saat ini,” ujar Andra, mengapresiasi kearifan lokal mereka, Sabtu (3/5/2025).
Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan Seba Badui, Pemerintah Provinsi Banten menyediakan berbagai fasilitas, mulai dari tempat istirahat, toilet, hingga pemeriksaan kesehatan gratis. Meski demikian, banyak warga Badui yang lebih memilih menggunakan sungai untuk mandi dan keperluan pribadi, sesuai dengan kebiasaan dan kepercayaan mereka. “Kami siapkan semua, tapi mereka tetap memilih cara yang mereka yakini. Itulah karakter khas yang harus kita hormati,” tambah Andra.
Andra berharap agar kegiatan Seba Badui yang dilaksanakan setiap tahun dapat dipublikasikan lebih luas dan dilengkapi dengan pemahaman yang mendalam mengenai makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ia menekankan pentingnya menjadikan acara ini sebagai media pendidikan budaya, bukan hanya sekadar hiburan semata.
“Saya ingin tahun depan acaranya lebih meriah dan edukatif. Seba Badui bukan hanya seremonial, tetapi sarat makna. Mari jadikan ini tuntunan, bukan tontonan,” kata Andra, dengan harapan acara tersebut dapat menjadi wahana pembelajaran budaya yang lebih bermanfaat.