JAKARTA – Langkah konkret hilirisasi sawit kian terasa melalui kerja sama strategis antara PTPN IV PalmCo dan Koperasi Gerak Nusantara.
Program ini tidak sekadar simbolis, tetapi mendorong transformasi batang sawit tua menjadi komoditas bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Kerja sama ini menjadi perhatian serius Komisi VII DPR RI saat kunjungan ke Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menilai kemitraan ini sebagai wujud nyata hilirisasi yang berdampak langsung ke akar rumput.
“Kerja sama ini sebagai bentuk kongkrit hilirisasi pengolahan sawit,” ujarnya tegas, Kamis (10/4/2025).
Sumatera Utara, sebagai salah satu lumbung kelapa sawit nasional, memiliki potensi besar untuk mengolah batang sawit tua hasil replanting menjadi bahan baku nira sawit.
Produk turunannya berupa gula merah kini disoroti sebagai sumber ketahanan pangan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hilirisasi Sawit Dorong Ekonomi Lokal
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santoso, menjelaskan bahwa inisiatif ini tidak sekadar soal hilirisasi, tetapi menciptakan nilai tambah langsung bagi masyarakat melalui pola kemitraan dengan koperasi lokal.
“Kerja sama ini sebagai bukti nyata kongkrit dengan masyarakat dalam melakukan pengolahan sawit,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya memanfaatkan potensi alam yang dimiliki, bukan hanya sebagai bahan ekspor mentah, tetapi menjadi komoditas olahan dengan nilai jual tinggi.
Menurutnya, langkah ini bisa jadi pijakan awal menuju industrialisasi sawit yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Ketua Koperasi Gerak Nusantara, Parluhutan Banjarnahor, menyebut kemitraan ini mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat lewat pengolahan batang sawit.
“Teknis kerja sama, kami diberikan 10 hektare sebagai pilot project, jadi kalau berhasil diberikan 100 hektare,” jelasnya.
Hasil Produktif dan Dukungan Legislatif
Dari satu batang pohon sawit, potensi produksi mencapai 20 kilogram gula merah.
Angka ini cukup menjanjikan sebagai alternatif ekonomi berbasis komoditas lokal.
Koperasi berharap proyek percontohan ini bisa berkembang menjadi skala industri kecil menengah yang menyerap tenaga kerja sekitar.
Penandatanganan kerja sama yang berlangsung hangat ini turut disaksikan oleh anggota Komisi VII DPR RI lainnya seperti Lamhot Sinaga, Bane Raja Manalu.
Lalu Dina Lorenza Audria, Maria Lestari, Tifatul Sembiring, hingga Jamal Mirdad—menandakan dukungan politik yang kuat terhadap transformasi sawit nasional.***