JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terbaru terkait bencana alam terkini yang melanda beberapa daerah di Indonesia hingga Rabu (9/4).
Cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan angin kencang, terus menjadi penyebab utama bencana hidrometeorologi, termasuk banjir dan tanah longsor. Pemerintah daerah bersama BPBD setempat dan berbagai instansi terkait terus bekerja keras melakukan upaya penanganan darurat dan pemulihan bagi masyarakat yang terdampak.
Bencana Alam Terkini di Sumsel
Salah satu lokasi yang terdampak cukup parah adalah Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Banjir yang melanda Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, terjadi setelah Sungai Tungkal dan Sungai Pangkalan Tungkal meluap pada Selasa dini hari (8/4).
Sebanyak 60 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan banyak rumah terendam dan belum surut hingga saat ini. Warga yang tinggal di rumah panggung bertahan di tempat mereka, sementara yang lain mengungsi ke rumah kerabat.
BPBD Kabupaten Musi Banyuasin telah melakukan monitoring intensif dan pendataan kerusakan, serta siap mengoordinasikan evakuasi jika kondisi memburuk.
Akses jalan lintas timur Sumatera juga terpengaruh, dan untuk keamanan, sistem satu jalur diberlakukan.
Bencana Alam Terkini di NTB.
Banjir terjadi pada Minggu sore (6/4) setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Genangan air melanda Kelurahan Nae dan Kelurahan Ule, mempengaruhi 94 KK atau 325 jiwa. BPBD Kota Bima bekerja sama dengan TNI, Polri, dan perangkat kelurahan untuk segera merespons dengan penyebaran informasi dini serta evakuasi.
Pada Selasa malam (8/4), air mulai surut dan warga memulai pembersihan rumah dan lingkungan dengan bantuan relawan.
Bencana Alam Terkini di Jabar
Hujan deras pada Senin pagi (7/4) menyebabkan tanah longsor di Kota Cimahi, yang berdampak pada 12 kepala keluarga dengan kerusakan ringan hingga sedang pada rumah mereka.
BPBD Kota Cimahi langsung berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk menyalurkan bantuan logistik dan melakukan pendataan. Para korban yang rumahnya rusak sementara mengungsi ke rumah kerabat.
Pemerintah setempat memastikan distribusi bantuan akan terus berlanjut, sementara status Siaga Darurat Bencana tetap diberlakukan hingga 31 Mei 2025.
Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bencana tanah longsor terjadi pada Minggu (6/4) di Kecamatan Panawangan, disebabkan oleh hujan berintensitas tinggi. Dua desa, yaitu Mekarbuana dan Sadapaingan, terdampak, dengan 12 KK (28 jiwa) mengalami kerusakan langsung, sementara 81 KK (206 jiwa) terancam, dan 59 KK (155 jiwa) terpaksa mengungsi.
Meskipun situasi mulai pulih, sejumlah warga masih mengungsi, dan pemerintah terus memberikan dukungan untuk pemulihan pascabencana.
Akses jalan desa yang sempat terhalang sudah dibuka kembali dengan bantuan alat berat, dan aktivitas warga mulai berjalan normal. BPBD Kabupaten Ciamis terus memberikan dukungan logistik, layanan dapur umum, serta melakukan pemantauan bersama relawan dan aparat setempat.
“Meskipun demikian, warga diminta tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi hingga akhir Mei 2025,”ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
BNPB mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang masih mungkin terjadi.
Masyarakat dihimbau untuk terus memantau informasi resmi dari instansi terkait dan segera melaporkan jika terjadi tanda-tanda bencana. Untuk keselamatan, selalu pastikan untuk menyiapkan tas siaga bencana.
Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, BPBD, dan masyarakat, diharapkan situasi pascabencana dapat pulih dengan lebih cepat dan lebih baik.