JAKARTA – Calon mahasiswa diingatkan agar tidak asal memilih program studi (prodi) saat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer–Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT).
Hal tersebut ditegaskan Ketua Pelaksana Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Tjitjik Sri Tjahjandarie,
Menurut Tjitjik Sri Tjahjandarie, kesalahan dalam memilih prodi dapat berdampak pada ketidaksesuaian dengan minat dan bakat, yang berisiko menurunkan motivasi belajar di perguruan tinggi.
Dalam sosialisasi daring di Jakarta, Senin, Tjitjik menekankan bahwa pemilihan prodi yang strategis akan meningkatkan peluang calon mahasiswa diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) yang diinginkan.
Ia menekankan pentingnya riset mendalam terhadap data universitas dan prodi yang tersedia di laman resmi SNPMB sebelum mengambil keputusan.
“Adik-adik bisa melihat dengan kemudian potensi adik-adik selama ini, harus bisa melakukan evaluasi diri dengan potensi adik-adik sekarang ini.”
“Kalau mau memilih FK/Fakultas Kedokteran misalnya di Universitas Negeri Gorontalo, berapa sih tingkat persaingannya? Itu kita semua juga sudah berikan datanya,” ujarnya.
Fleksibilitas dalam Pemilihan Prodi
Pada UTBK-SNBT 2025, peserta diberikan fleksibilitas dalam memilih hingga empat program studi dengan kombinasi tertentu.
Namun, ada batasan bagi mereka yang ingin memilih tiga program studi, yakni tidak boleh berasal dari satu jenis pendidikan saja.
“Misalnya adik-adik ingin memilih program sarjana saja tiga-tiganya, itu tidak bisa.”
“Jadi untuk pilihan tiga prodi, adik-adik boleh memilih misalnya dua program studi sarjana dan satu program studi vokasi. Atau sebaliknya,” jelas Tjitjik.
Aturan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi calon mahasiswa untuk diterima di perguruan tinggi, sekaligus mempertimbangkan berbagai jalur pendidikan yang tersedia.
Siapkan dengan Matang
Tjitjik mengingatkan bahwa pemilihan prodi sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari agar tidak terjadi kesalahan atau keputusan terburu-buru saat pendaftaran.
Ia menegaskan bahwa memilih prodi tanpa pertimbangan yang matang bisa berakibat pada ketidakcocokan dengan kemampuan dan minat mahasiswa di kemudian hari.
“Jangan asal memilih saja karena itu nanti juga akan merugikan anda sendiri. Khawatirnya nanti asal memilih ternyata diterima pada pilihan yang sebenarnya tidak disukai,” katanya.
Dengan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat, calon mahasiswa tidak hanya bisa diterima di perguruan tinggi negeri impian mereka, tetapi juga dapat menjalani studi di program yang sesuai dengan bakat, minat, dan tujuan masa depan mereka.***