PAMEKASAN – Warga Dusun Rampak, Desa Sana Laok, Waru, Pamekasan, berinisiatif memperbaiki jalan desa yang rusak parah dengan melakukan gotong royong. Aksi ini dilakukan tanpa bantuan dari pemerintah desa, yang dinilai abai terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Sejak pagi, puluhan warga turun ke jalan dengan membawa alat-alat kerja sederhana seperti cangkul, sekop, dan gerobak sorong untuk memperbaiki jalan yang selama ini menjadi akses utama warga setempat. Mereka memadatkan batu dan mencampur semen di tengah teriknya matahari demi memperbaiki kondisi jalan yang telah lama rusak.
Mawardi, salah seorang warga yang terlibat dalam gotong royong, menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja pemerintah desa. “Kami sangat kecewa dengan lalainya pemerintah desa. Tidak ada uluran tangan, seakan-akan mereka anti terhadap masyarakat dan apatis terhadap masalah yang kami hadapi,” ujarnya.
Menurut Mawardi, kondisi jalan yang rusak sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada perhatian dari pemerintah desa. “Musim hujan jadi kubangan, musim kemarau penuh debu. Tapi pemerintah desa sibuk dengan urusannya sendiri. Rasanya seperti desa ini vakum, tidak hidup,” lanjutnya.
Keadaan ini mencerminkan adanya kekosongan kepemimpinan di tingkat desa, di mana kebijakan yang diambil tidak lagi berfokus pada kebutuhan warga. Masyarakat merasa tidak dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan dan musyawarah desa, yang seharusnya menjadi wadah bagi mereka untuk menyampaikan aspirasi.
Warga Dusun Rampak berharap aksi perbaikan jalan yang mereka lakukan bisa menjadi peringatan bagi pemerintah desa untuk lebih peduli terhadap kebutuhan nyata masyarakat. Mereka juga berharap agar pemerintah kabupaten ikut turun tangan untuk memastikan kondisi serupa tidak terjadi di desa-desa lain.
Dengan semangat gotong royong yang tinggi, warga berharap inisiatif ini bisa mendorong perubahan yang lebih positif bagi desa mereka, serta membuka mata pemerintah untuk lebih responsif terhadap aspirasi rakyat.