BIMA – Upaya pencarian terhadap lima korban banjir Bima yang hilang di Desa Nangawera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berlanjut.
Memasuki hari ketiga, Tim SAR gabungan mengerahkan anjing pelacak serta alat berat untuk mempercepat proses evakuasi.
“Kami menggunakan anjing pelacak dari Polda NTB dan alat berat dalam pencarian hari ini,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bima, M. Nurul Huda, Rabu (5/2/25).
Pencarian difokuskan di sepanjang aliran sungai dan area pesisir yang diduga menjadi lokasi korban terseret arus.
Keberadaan anjing pelacak sangat diandalkan untuk mendeteksi bau korban, sementara alat berat berfungsi membersihkan tumpukan kayu dan mengeruk lumpur yang berpotensi menjadi tempat korban tertimbun.
“Sepanjang aliran sungai banyak pohon tumbang yang menghambat pencarian, sehingga alat berat sangat dibutuhkan,” ungkap M. Nurul Huda dikutip dari TBNews.
Hingga pukul 16.00 WITA, pencarian belum membuahkan hasil. Cuaca buruk menjadi tantangan utama, memaksa tim menghentikan operasi sementara setelah hujan deras kembali mengguyur lokasi.
“Kendala utama kami saat ini adalah cuaca. Hujan deras membuat pencarian harus ditunda demi keselamatan tim,” tutupnya.
Tim SAR berencana melanjutkan pencarian segera setelah kondisi cuaca memungkinkan. Sementara itu, keluarga korban masih berharap dengan penuh harap agar para korban segera ditemukan.***