LAMPUNG — Anggota DPRD Lampung dari Fraksi PKB, Hatami, dipanggil oleh pimpinan DPRD Lampung Utara setelah videonya berjoget dan menyawer seorang DJ wanita viral di media sosial. Aksi tersebut memicu perbincangan hangat dan menuai sorotan publik.
Video Viral: Hatami Joget dan Sawer DJ di Acara Khitanan
Dalam video yang beredar luas, Hatami terlihat mengenakan kaos polo putih dan celana jeans biru muda. Ia tampak bersemangat berjoget di depan DJ wanita sambil menyebar uang dalam jumlah cukup banyak hingga memenuhi meja DJ. Peristiwa itu disebut terjadi dalam acara khitanan keponakannya.
Hatami mengklaim aksinya itu murni sebagai hiburan di lingkungan keluarga. “Saya hanya ingin menghibur di acara khitanan ponakan,” ujarnya
Namun, penjelasan itu tak sepenuhnya meredam kritik, mengingat perannya sebagai wakil rakyat.
Pimpinan DPRD Ambil Langkah Tegas
Ketua DPRD Lampung Utara, M. Yusrizal, merespons cepat usai video tersebut viral. Ia menyatakan akan memanggil Hatami untuk meminta klarifikasi secara langsung.
“Saya sudah melihat videonya. Untuk langkah awal, saya akan bertemu dengan yang bersangkutan dan mendengarkan klarifikasinya terlebih dahulu,” kata Yusrizal.
Langkah ini diambil untuk menilai apakah tindakan Hatami sejalan dengan etika dan tanggung jawabnya sebagai anggota legislatif. Masyarakat kini menunggu hasil dari proses klarifikasi tersebut.
Rekam Jejak: Hatami Pernah Tersandung Kasus Hukum
Kasus ini turut menyeret kembali rekam jejak Hatami. Ia diketahui pernah ditahan karena terlibat dalam kasus penadahan mobil hasil curian, Fakta ini memperburuk persepsi publik terhadap integritasnya sebagai anggota dewan.
Kontroversi dan Sorotan Publik
Aksi menyawer di acara hiburan bukan hal baru di masyarakat. Namun, ketika dilakukan oleh pejabat publik, respons yang muncul biasanya jauh lebih keras. Banyak warganet menyayangkan tindakan Hatami yang dianggap tidak mencerminkan etika seorang anggota DPRD. Meski begitu, sebagian lainnya membela, menyebut aksi itu sekadar hiburan keluarga.
Kasus ini menambah daftar panjang pejabat publik yang tersandung kontroversi serupa. Sebelumnya, beberapa tokoh seperti Wali Kota Tual dan anggota DPRD dari daerah lain juga pernah terseret kasus menyawer di tempat hiburan malam. Fenomena ini kembali menegaskan pentingnya menjaga sikap dan citra sebagai pejabat negara.
Setelah dipanggil secara resmi oleh pimpinan DPRD, publik menantikan hasil klarifikasi. Apakah Hatami akan diberi peringatan, atau akan ada tindakan lanjutan dari DPRD Lampung Utara? Masa depan politik Hatami pun ikut menjadi bahan spekulasi, terlebih dengan rekam jejak kasus hukum yang kembali disorot.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di era digital, setiap langkah pejabat publik mudah terekam dan tersebar. Bagi Hatami, ini bisa menjadi pelajaran penting untuk lebih berhati-hati. Sementara bagi masyarakat, momen ini menegaskan pentingnya mengawasi perilaku dan integritas para wakil rakyat.