JAKARTA — Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan akan mendistribusikan vaksin kanker secara gratis mulai tahun 2025.
Vaksin ini dirancang menggunakan materi genetik yang diambil langsung dari tumor pasien dan diperkirakan memakan biaya produksi sekitar 300.000 rubel atau setara Rp47,5 juta per dosis.
“Vaksin ini bertujuan untuk mengobati pasien kanker, bukan untuk mencegah pembentukan tumor,” ucap Kepala Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia Andrey Kaprin via Business Today, pada Rabu (18/12/2024).
Direktur Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi, Alexander Gintsburg, menjelaskan bahwa pembuatan vaksin kanker ini memerlukan waktu karena menggunakan teknologi komputasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
AI membantu dalam penghitungan komputasi jaringan saraf untuk mempersonalisasi vaksin sesuai kebutuhan setiap pasien.
“Prosesnya melibatkan metode komputasi yang serupa dengan matriks matematika, yang membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam,” jelas Gintsburg.
Vaksin ini dirancang untuk melatih sistem kekebalan tubuh pasien agar dapat mengenali dan menghancurkan sel kanker. Teknologi ini bekerja dengan mengenali protein unik yang disebut antigen pada permukaan sel kanker.
Setelah antigen dikenali, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi untuk menyerang sel kanker dengan lebih efektif.
Dilansir IndiaToday, vaksin ini dipersonalisasi untuk setiap pasien, mengikuti pendekatan serupa yang sedang dikembangkan oleh negara-negara Barat.
Meski demikian, rincian lebih lanjut mengenai jenis kanker yang dapat diobati, tingkat efektivitas, serta distribusi vaksin ini masih belum diungkapkan secara mendetail.
Dari yang diketahui, sejumlah negara lain juga sedang mengembangkan teknologi vaksin kanker personalisasi, menandai kemajuan baru dalam upaya global untuk memerangi penyakit ini.