JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto melakukan kunjungan ke Desa Curug Agung, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk meninjau kondisi irigasi yang rencananya akan direvitalisasi.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen di wilayah tersebut, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan melalui program Astacita.
Menurut Bima, berdasarkan hasil peninjauan, irigasi yang ada saat ini dibangun pada masa kolonial Belanda dan telah mengalami kerusakan parah selama lebih dari lima tahun terakhir. “Pintu air ini dibangun zaman Belanda, sudah jebol dan rusak sekitar lima tahun yang lalu, dan kini perlu diperbaiki,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Bima menambahkan, saat ini luas lahan pertanian di Desa Curug Agung mencapai sekitar 75 hektare. Dengan perbaikan irigasi, diharapkan luas lahan yang dapat diairi akan meningkat hingga 250 hektare. Oleh karena itu, revitalisasi irigasi di desa tersebut akan menjadi salah satu prioritas utama pada tahun depan. “Ini langkah penting untuk mempercepat swasembada pangan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bima juga mengimbau Dinas Pekerjaan Umum setempat untuk segera menghitung kebutuhan anggaran untuk revitalisasi irigasi yang dimaksud. Data anggaran tersebut penting untuk dilaporkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Pangan, agar proyek tersebut dapat segera dimulai pada awal tahun depan. “Tinggal dicek (kebutuhannya), kita harapkan bisa langsung berjalan awal tahun depan,” tambah Bima.
Sebelumnya, Bima Arya mengikuti Rapat Koordinasi Sinergi Pusat dan Daerah dalam Rangka Swasembada Pangan Nasional di Gedung Pakuan, Kota Bandung, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Dalam rakor tersebut, Bima mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat virtual dengan seluruh sekretaris daerah (Sekda) di berbagai provinsi, dan meminta daerah untuk segera mendata kondisi irigasi yang perlu direvitalisasi atau dibangun.
Bima menegaskan pentingnya data tersebut sebagai dasar untuk menentukan prioritas revitalisasi irigasi di setiap wilayah. “Kita berikan deadline, jika Bapak Menko Pangan mengizinkan, data harus sudah lengkap pada 6 Januari,” pungkasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Bima Arya didampingi oleh Staf Khusus Menko Pangan, Penjabat Bupati Subang Imran, Kepala Desa Curug Agung, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.