AGAM – Puluhan warga dan santri di Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bergotong-royong memperbaiki akses jalan yang rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi. Bencana tersebut terjadi pada Mei 2024 dan berhasil menghancurkan sejumlah infrastruktur, termasuk jalan di bantaran Sungai Batang Aia Katiak.
“Saat itu akses jalan sempat terputus total sebelum akhirnya diperbaiki. Kami bersama santri pondok pesantren gotong royong membuat akses jalan baru,” kata Rizal Mangkuto, seorang warga setempat, pada Minggu (19/1).
Pondok Pesantren Daaru Tahfiz yang terletak dekat sungai Batang Aia Katiak juga menjadi salah satu tempat terdampak parah oleh banjir lahar dingin pada 11 Mei 2024.
Dalam upaya memperbaiki kondisi jalan, warga melakukan gotong royong secara manual dengan menggali dan mengalihkan debit air sungai agar tidak menghantam tebing dekat pesantren.
Selain itu, mereka membendung tebing sungai dengan karung yang diisi pasir sebagai penahan arus.
Wali Jorong Cangkiang, Rozi Fefori, yang memimpin gotong royong, menyatakan bahwa akses jalan tersebut perlu diperbaiki untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. “Jalannya ambruk karena berlokasi di pinggir sungai. Kita harus memperbaikinya agar akses atau aktivitas santri-santri tak terganggu,” kata Rozi.
Ia juga mengingatkan warga dan santri untuk tetap waspada terhadap potensi bencana mengingat curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir.