JATIM – Sebanyak 320 prajurit muda Korps Marinir TNI AL akhirnya resmi menyandang baret ungu setelah melewati serangkaian latihan fisik dan mental yang berat. Upacara pembaretan ini berlangsung di Pantai Baruna Kondang Iwak, Kabupaten Malang, dipimpin langsung oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi.
Mereka yang berhak mengenakan baret kebanggaan ini terdiri dari 44 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat II Angkatan LXXII, 90 Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) XLIV/1, dan 186 Siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) XLIV/1.
Sebelumnya, pada Senin (17/03), mereka telah mengikuti upacara penutupan Pendidikan Komando (Dikko) Angkatan 175 yang dipimpin oleh Komandan Kodikmar Kodiklatal, Brigjen TNI Marinir Ahmad Fajar. Keberhasilan menyelesaikan pendidikan ini juga membuat mereka berhak menyandang Brevet Komando Hutan (Kohut).
Lima Tahapan Pelatihan Ketat
Sebelum meraih baret ungu, para prajurit muda harus melewati lima tahapan latihan berat yang menguji fisik, mental, dan jiwa korsa mereka. Pelatihan ini dimulai dengan tahap dasar komando yang menanamkan kedisiplinan, keberanian, dan daya tahan fisik tinggi.
Selanjutnya, mereka diuji dalam tahap kemampuan dan ketahanan di laut, menghadapi kondisi ekstrem dan mempelajari teknik bertempur di perairan. Tahap berikutnya, pertempuran hutan, mengajarkan mereka cara bertahan hidup di lingkungan yang sulit dan memahami seluk-beluk medan yang penuh tantangan. Setelah itu, mereka memasuki tahap perang gerilya, yang menuntut kecerdikan strategi serta taktik tempur yang efektif.
Puncaknya, mereka harus melewati lintas medan dari Banyuwangi menuju Pantai Baruna Kondang Iwak, perjalanan panjang yang menguras tenaga dan mental. Hanya mereka yang berhasil melewati semua tahapan inilah yang akhirnya layak mengenakan baret ungu, simbol kehormatan dan kebanggaan sebagai prajurit Marinir sejati.
Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi menekankan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks dengan dinamika geopolitik global yang terus berkembang.
Ancaman keamanan maritim serta kemajuan teknologi militer modern menuntut prajurit Korps Marinir TNI AL untuk selalu adaptif, berkompeten, dan siap menghadapi berbagai situasi.
“Keberhasilan kalian melewati berbagai tahap latihan ini adalah bukti ketangguhan dan tekad yang kuat. Namun ingatlah, perjalanan kalian baru saja dimulai. Jadikan kebanggaan ini sebagai motivasi untuk terus berlatih dan mengabdi dengan penuh dedikasi,” ujarnya.
Upacara pembaretan ini merupakan bagian dari implementasi Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang menegaskan bahwa setiap prajurit muda harus memiliki daya juang serta sikap tanggap, tanggon, dan trengginas dalam menjalankan tugas di masa depan