CIANJUR – Tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Gede mulai mencuat sejak awal April 2025.
Merespons kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur langsung memperketat pengawasan dan memantau perkembangan kegempaan secara harian bersama Badan Geologi Kementerian ESDM.
Hingga kini, Gunung Gede masih berstatus aktif normal (Level I). Namun, jumlah gempa vulkanik yang tercatat sejak 1 April, yakni 47 kali gempa dalam, satu gempa tektonik lokal, dan satu gempa tektonik jauh, menjadi sinyal penting bagi pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Kami terus berkoordinasi dengan Badan Geologi Kementerian ESDM dan meminta laporan pemantauan aktivitas Gunung Gede setiap harinya, sehingga berbagai langkah antisipasi dan lain-lain terus dipersiapkan,” kata Kepala BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya, Rabu (16/4/2025).
Peringatan Dini
BPBD juga memperingatkan warga yang tinggal di sekitar lereng gunung agar tidak mendekati area Kawah Wadon dalam radius 600 meter.
Selain himbauan tersebut, Asep menyebut pihaknya tengah menyusun rencana kontijensi gunung api dengan pendampingan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Perencanaan kontijensi ini diharapkan menjadi panduan penanganan darurat apabila skenario terburuk terjadi, meskipun situasi saat ini belum menunjukkan ancaman langsung.
“Harapan kami dapat segera terlaksana di tahun ini, tinggal menunggu kesiapan dari asistensi BPNB, sehingga kontijensi sudah tersusun meski harapan kami tidak ada lagi bencana besar melanda Cianjur,” ujarnya.
Kepala Badan Geologi, M Wafid, mengonfirmasi bahwa meskipun terjadi peningkatan gempa vulkanik, belum ada indikasi letusan. Pemantauan terus dilakukan secara intensif, dan status tetap pada Level I sebagai bentuk kehati-hatian.
“Gunung Gede belum meletus, saat ini (memang) tercatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik, namun belum ada erupsi dan statusnya masih di Level I. Kondisi ini masih terus kami pantau secara intensif,” ungkap Wafid dikutip Antara.
Beberapa gempa kecil juga terdeteksi di wilayah Kabupaten Bandung, Cianjur, dan Sukabumi, namun belum dapat dipastikan ada kaitannya langsung dengan aktivitas vulkanik Gunung Gede.
BPBD dan Badan Geologi meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, mengingat cuaca dan kondisi alam yang cepat berubah bisa memicu potensi bencana.
Penguatan edukasi mitigasi dan kesiapan evakuasi menjadi bagian dari strategi penanganan bencana yang disusun bersama.***