JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya angkat bicara terkait tuntutan tunjangan hari raya (THR) yang disuarakan oleh para mitra pengemudi ojek online.
Perusahaan teknologi ini mengklaim tengah melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Ketenagakerjaan guna membahas isu tersebut.
Chief of Public Policy & Government Relations PT GoTo Tbk, Ade Mulya, menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan mitra pengemudi, terutama dalam menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri.
“Gojek berkomitmen membantu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kami, memastikan mitra driver dapat menjalani Ramadan dengan damai dan merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga mereka,” ujar Ade, dilansir Kontan.co.id, Selasa (18/02/2025).
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melalui program Paket Sembako Bazar Swadaya, yang diberikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada mitra driver dalam menghadapi kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran.
Strategi Gojek
Sebagai perusahaan berbasis teknologi, Gojek terus mengembangkan berbagai inovasi guna meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi.
Salah satu langkah besar yang telah dilakukan adalah pemberian saham gratis kepada mitra driver saat GoTo melantai di bursa saham (IPO) pada 2022.
Dengan kepemilikan saham tersebut, para pengemudi kini juga memiliki peluang mendapatkan manfaat ekonomi seiring pertumbuhan perusahaan.
“Sejak berdiri, komitmen kami tidak berubah, misi kami adalah untuk memberikan dampak positif bagi ekosistem kami salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi,” jelas Ade.
Aksi Unjuk Rasa
Di sisi lain, ratusan pengemudi online dari berbagai platform dijadwalkan akan menggelar demonstrasi di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, pada Senin, 17 Februari 2025.
Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, tetapi juga akan disertai mogok kerja massal.
Para pengemudi akan melakukan off bid, yaitu mematikan aplikasi secara serentak selama satu hari penuh.
Langkah ini bertujuan menekan perusahaan aplikator agar lebih memperhatikan kesejahteraan mitra, termasuk ojek online (ojol), taksi online (taksol), hingga kurir.
Tuntutan THR bagi mitra pengemudi menjadi sorotan utama, sementara Gojek terus menegaskan komitmennya dalam mendukung mitra melalui berbagai inisiatif.
Namun, apakah langkah-langkah yang sudah diambil cukup untuk meredam gejolak para pengemudi?***