JAKARTA – Media sosial diramaikan dengan kabar mengejutkan tentang seorang mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang kini menjadi bagian dari militer Rusia.
Video yang viral di platform TikTok memperlihatkan pria tersebut mengenakan seragam militer Rusia dan diduga terlibat dalam konflik bersenjata di Ukraina.
Viral di Media Sosial: Dari Seragam TNI ke Militer Rusia
Konten yang diunggah oleh akun TikTok `@zstorm689 menjadi sorotan utama. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengenakan dua seragam berbeda: seragam TNI AL dengan baret ungu khas Marinir dan seragam militer Rusia. Video ini juga menampilkan rekaman pria tersebut bersama pasukan Rusia, diduga berada di medan perang Ukraina.
Tak hanya itu, unggahan lain dari akun yang sama menampilkan foto dan video pria tersebut dalam operasi militer bersama tentara Rusia.
Konten ini disertai dengan pesan-pesan pribadi yang mencerminkan perjalanan hidupnya, memicu rasa penasaran warganet.
“Iya memang dulu Marinir, sekarang bertempur bersama Rusia di Ukraina,” tulis keterangan dalam salah satu unggahan, sebagaimana dikutip dari akun tersebut.
Identitas Terungkap: Sersan Dua Satria Arta Kumbara
TNI AL akhirnya angkat bicara terkait video viral ini. Pihak TNI AL mengonfirmasi bahwa pria dalam video adalah Sersan Dua (Serda) Satria Arta Kumbara, mantan anggota Inspektorat Korps Marinir (Itkomar). Namun, statusnya sebagai prajurit sudah berakhir sejak 2023 setelah ia diberhentikan secara tidak hormat.
“Dalam putusan itu, yang bersangkutan telah dipidana penjara selama satu tahun dan terdapat pula tambahan pidana berupa pemecatan,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hadi, di Jakarta, Sabtu (10/5).
Menurut TNI AL, Satria melakukan desersi, yaitu meninggalkan tugas tanpa izin sejak 13 Juni 2022. Kasusnya diproses melalui Pengadilan Militer II-08 Jakarta secara in absentia (tanpa kehadiran terdakwa) pada 6 April 2023. Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap sejak 17 April 2023.
Kontroversi dan Pertanyaan Publik
Keputusan Satria untuk bergabung dengan militer Rusia memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya, apa yang mendorong seorang mantan prajurit TNI AL beralih menjadi bagian dari pasukan asing? Apakah ini murni keputusan pribadi, atau ada faktor lain di baliknya?
Beberapa pihak menyatakan keprihatinan terkait implikasi keamanan nasional dan loyalitas terhadap negara. Keterlibatan warga negara Indonesia dalam konflik asing berpotensi menimbulkan konsekuensi diplomatik.
Namun, hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Satria sendiri mengenai alasan di balik keputusannya.
Tanggapan TNI AL: Sudah Bukan Bagian dari Kami
TNI AL menegaskan bahwa Satria bukan lagi bagian dari institusi mereka. Pemecatan yang dilakukan merupakan konsekuensi dari pelanggaran berat yang dilakukannya, yaitu desersi.
Meski begitu, TNI AL tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai apakah Satria pernah menjalani hukuman penjara yang dijatuhkan atau bagaimana ia akhirnya bergabung dengan militer Rusia.
Kisah Satria ini mencuat di tengah konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung sejak Februari 2022. Konflik ini telah menarik perhatian dunia, dengan berbagai pihak, termasuk tentara bayaran dan relawan asing, turut terlibat. Kehadiran Satria di pihak Rusia menambah daftar panjang kontroversi terkait keterlibatan warga negara asing dalam perang tersebut.
Kasus Satria Arta Kumbara menjadi pengingat akan kompleksitas isu loyalitas, keamanan nasional, dan dampak global dari konflik bersenjata. Sementara publik masih menanti klarifikasi lebih lanjut, kisah ini terus menjadi topik hangat di media sosial dan berbagai platform berita.