JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi membantah kabar bahwa negara tersebut akan melegalkan penjualan alkohol secara bebas mulai 2026. Penegasan ini disampaikan menyusul laporan sejumlah media asing yang memicu kekhawatiran publik, terutama terkait perhelatan Piala Dunia 2034 dan Expo 2030.
Bantahan Resmi dari Kerajaan
Sumber resmi dari pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa informasi tentang pelonggaran aturan penjualan alkohol adalah keliru dan tidak memiliki dasar resmi.
“Dakwaan tersebut tidak memiliki konfirmasi resmi dari pihak berkuasa berkaitan dan tidak mencerminkan dasar atau peraturan sedia ada di negara itu,” ungkap pernyataan dari sumber pemerintah, seperti dikutip dari Sinar Online.
Pernyataan ini merespons laporan dari media asing, termasuk Turkiye Today, yang menyebut bahwa alkohol akan diizinkan di 600 lokasi khusus untuk mendukung pariwisata dan acara internasional. Namun, Kerajaan menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak berlaku.
Fokus pada Pariwisata Berbasis Budaya
Alih-alih melonggarkan aturan alkohol, Arab Saudi tetap berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berakar pada budaya dan warisan lokal. Visi 2030, yang menjadi landasan transformasi negara, bertujuan untuk menarik wisatawan internasional melalui pengalaman unik seperti situs bersejarah, festival budaya, dan destinasi modern seperti NEOM.
“Sumber yang sama menjelaskan komitmen Arab Saudi untuk mengembangkan sektor pariwisata tetap kuat, namun dengan fokus pada pengalaman yang berakar pada budaya dan warisan lokal,” tulis iNews.id.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Kabar keliru tentang legalisasi alkohol memicu diskusi hangat di media sosial. Sebuah unggahan di X menyebut, “ArabSaudi telah secara resmi mengumumkan bahwa mulai tahun 2026, penjualan & konsumsi minuman beralkohol akan diizinkan di 600 lokasi tertentu di seluruh negeri. Malu lah kalian—malulah kepada Rasulullah, Nabi Muhammad saw.”
Namun, bantahan resmi dari pemerintah Arab Saudi meredam spekulasi ini, menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mengubah kebijakan larangan alkohol.
Kontraprestasi untuk Acara Internasional
Meski rumor tentang alkohol ternyata tidak benar, Arab Saudi memang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah acara internasional besar seperti Expo 2030 dan Piala Dunia 2034. Fokus utama tetap pada pengembangan infrastruktur dan pengalaman wisata yang mencerminkan identitas budaya Saudi, bukan dengan mengorbankan nilai-nilai tradisional.
Hal ini menjadi bagian dari strategi Visi 2030 untuk mendiversifikasi ekonomi dan memperkuat posisi global Kerajaan.
Isu ini menarik perhatian karena Arab Saudi dikenal ketat dalam menjalankan larangan alkohol sesuai hukum syariah. Bantahan keras dari pemerintah menunjukkan sensitivitas topik ini, baik di dalam negeri maupun di mata dunia. Dengan klarifikasi ini, Arab Saudi ingin memastikan bahwa transformasi pariwisata mereka tetap sejalan dengan nilai-nilai Islam yang menjadi inti identitas negara.
Bantahan resmi Arab Saudi atas rumor legalisasi alkohol menegaskan komitmen mereka terhadap nilai-nilai budaya dan agama. Meski Visi 2030 berfokus pada modernisasi dan pariwisata, Kerajaan tetap memprioritaskan warisan lokal dalam menyambut dunia. Kabar ini menjadi pengingat pentingnya verifikasi informasi di tengah gempuran berita yang belum tentu akurat.