JAKARTA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo meluapkan kemarahannya kepada Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario de Marshall, setelah pernyataan kontroversial yang menghina Letjen (Purn) Sutiyoso. Hercules menyebut Sutiyoso “bau tanah”, memicu reaksi keras dari Gatot yang mengecam sikap tidak hormat tersebut.
“Saya juga purnawirawan, tidak kau anggap, kau ngomong seenak mulut kau saja itu,” tegas Gatot, seperti dikutip pada Kamis (1/5/2025).
Ia juga menyinggung organisasi GRIB yang dipimpin Hercules, menyebutnya sebagai kelompok yang berlaku seperti preman dengan mengenakan atribut mirip TNI. “Hercules itu preman,” cetus Gatot
Awal Mula Perseteruan
Perselisihan ini bermula dari pernyataan Sutiyoso dalam wawancara di kanal YouTube tvOneNews pada 27 April 2025. Saat itu, mantan Gubernur DKI Jakarta (1997–2007) itu mendukung wacana revisi Undang-Undang Ormas yang digulirkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Sutiyoso juga berbagi pengalamannya berhadapan dengan ormas yang berlaku seperti preman selama menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya dan gubernur.
Pernyataan ini ternyata membuat Hercules tersulut. Pada 29 April 2025, saat memberikan dukungan kepada Razman Nasution di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Hercules melontarkan hinaan pedas.
“Kayak Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu enggak usahlah menyinggung ormas. Sudahlah, kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Enggak usah nyinggung-nyinggung kita,” ujarnya.
Gatot Bela Sutiyoso dan Prabowo
Tidak hanya membela Sutiyoso, Gatot juga menyinggung bahwa Hercules telah menghina Presiden Prabowo Subianto, yang memiliki sejarah panjang di Kopassus dan Kostrad. Dengan nada geram, Gatot berkata, “Hei, kau juga menghina presiden saya. Presiden Prabowo itu Komandan Jenderal Kopassus, Pangkostrad presiden saya, kau bilang bau-bau tanah lagi, saya juga bau bau tanah, yang sopan bicara.”
Reaksi Gatot ini mendapat sorotan luas di media sosial. Sebuah unggahan di Instagram @zer0protoc0l, yang menampilkan video kemarahan Gatot, menjadi viral dan memicu beragam tanggapan netizen. Banyak yang mendukung sikap tegas Gatot, sementara sebagian lain mempertanyakan eskalasi konflik ini.
Perseteruan ini bukan sekadar adu mulut biasa. Sutiyoso, sebagai purnawirawan jenderal bintang tiga, memiliki rekam jejak panjang menjaga keamanan Jakarta, baik sebagai Panglima Kodam Jaya maupun gubernur.
Pengalamannya dengan ormas-ormas bermasalah membuatnya vokal soal perlunya regulasi ketat. Di sisi lain, Hercules, yang dikenal sebagai sosok kontroversial, merasa ormasnya disudutkan oleh pernyataan Sutiyoso.
Konflik ini juga menyeret nama besar seperti Presiden Prabowo, yang disebut Gatot sebagai bagian dari korps TNI yang dihina Hercules. Isu ini kian memanaskan suasana, terutama di tengah sorotan publik terhadap peran ormas di Indonesia.
Kemelut ini menjadi perbincangan hangat di berbagai platform. Netizen ramai-ramai mengomentari sikap Hercules yang dianggap kurang sopan, sementara pendukungnya menilai Sutiyoso telah memprovokasi terlebih dahulu. Gatot, dengan sikap tegasnya, berhasil menarik simpati banyak pihak yang menghargai pembelaannya terhadap martabat purnawirawan TNI.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Hercules terkait amukan Gatot. Namun, situasi ini diperkirakan akan terus bergulir, mengingat besarnya pengaruh tokoh-tokoh yang terlibat.
Perseteruan ini bukan hanya soal ego pribadi, tetapi juga mencerminkan dinamika hubungan antara ormas, purnawirawan militer, dan pemerintah.
Wacana revisi UU Ormas yang menjadi akar konflik menunjukkan betapa sensitifnya isu regulasi organisasi masyarakat di Indonesia.
Publik kini menanti langkah lanjutan, baik dari pemerintah maupun tokoh-tokoh yang terlibat, untuk meredakan ketegangan.