NEWS YORK – Ketegangan internasional akibat serangan militer Amerika Serikat terhadap Iran mulai berdampak di dalam negeri, sebagai buntut konflik Iran-Israel.
Pemerintah negara bagian dan kota New York langsung merespons dengan memperketat langkah-langkah pengamanan menyeluruh demi menjaga kestabilan dan rasa aman warganya.
Langkah cepat ini disampaikan oleh Gubernur New York Kathy Hochul dan Wali Kota New York Eric Adams, yang menegaskan bahwa prioritas utama adalah melindungi warga, infrastruktur penting, dan komunitas rentan dari potensi risiko yang muncul menyusul gejolak global.
Melansir NBC News, dalam unggahannya di platform X, Hochul memastikan koordinasi dengan pihak federal dan lokal berjalan intensif guna menghadapi segala kemungkinan yang mungkin timbul akibat eskalasi konflik.
“Saya menerima laporan intelijen dan memantau situasi yang berkembang di Iran bersama mitra federal dan lokal,” katanya.
“Polisi Negara Bagian New York sedang bekerja untuk melindungi situs-situs berisiko dan memerangi serangan siber.”
Selain pengamanan digital, perhatian besar juga diarahkan ke titik-titik fisik strategis di kota.
Eric Adams menyampaikan bahwa ia telah menginstruksikan Departemen Kepolisian New York (NYPD) untuk memperkuat kehadiran mereka di berbagai lokasi sensitif, termasuk tempat ibadah, pusat budaya, dan kantor diplomatik.
Ia menambahkan, langkah ini juga ditujukan untuk memberikan rasa aman bagi komunitas Persia yang besar di wilayah metropolitan tersebut.
Juga di X, Adams menyampaikan bahwa pemerintahannya telah memerintahkan NYPD untuk “meningkatkan kehadirannya di sekitar situs-situs keagamaan, budaya, dan diplomatik di seluruh lima wilayah kota.” Ia menambahkan bahwa “populasi Persia yang besar” di New York City ada dalam pikirannya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas aksi militer tersebut. Ia menyebut dirinya “sangat terkejut” oleh serangan AS terhadap Iran, dan mengimbau semua pihak untuk menahan diri agar tidak memicu konflik yang lebih luas.
Situasi ini memunculkan kembali urgensi bagi kota-kota besar seperti New York untuk memperkuat kesiapsiagaan domestik terhadap dampak konflik luar negeri.
Dengan komunitas multikultural yang kompleks dan infrastruktur strategis yang padat, langkah-langkah antisipatif yang diambil Hochul dan Adams dinilai penting dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan publik di tengah dinamika geopolitik global.***