Kategori
KKB Ancam Bunuh Pilot Susi Air, Ini Respons Panglima TNI

JAKARTA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono merespon ancaman pentolan KKB Papua Egianus Kagoya akan menembak mati pilot Susi Air, Captain Philip Mark Mehryens. Yudo menegaskan TNI bergerak cepat melakukan misi penyelamatan
“Dalam kesempatan sebelumnya, Bapak Mahfud sudah menyampaikan bahwa kita tidak dapat menjelaskan secara rinci mengenai taktik dan strategi yang kita gunakan. Namun, kita berusaha untuk melakukan penyelamatan,” kata Yudo di Jakarta Selatan.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu menjelaskan bahwa upaya penyelamatan terhadap pilot Susi Air dilakukan dengan hati-hati, agar tidak menimbulkan korban jiwa dari masyarakat.
“Kami berusaha untuk menyelamatkan pilot tanpa menimbulkan korban jiwa, baik bagi masyarakat,”terangnya.
Yudo melanjutkan pihaknya telah melakukan negosiasi secara maksimal dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat setempat dalam upaya pembebasan Captain Philip dari sandera KKB. Yudo menyebutkan bahwa para tokoh agama dan masyarakat berharap agar tidak ada kontak tembak dalam proses penyelamatan ini.
“Kami telah melakukan negosiasi dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga Pj bupati. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai penyelesaian secara damai. Dalam negosiasi ini, kami terus berupaya untuk mencapai kesepakatan secara damai,” ungkapnya.
“Kami menghormati upaya tokoh masyarakat yang berusaha menyelesaikan konflik ini secara damai dan mereka juga tidak menginginkan terjadinya kontak tembak antara TNI-Polri dalam proses penyelamatan ini, yang akan kami upayakan,” lanjut Yudo.
Seperti yang diketahui, Captain Philip masih berada dalam penahanan sejak tanggal 7 Februari. Dalam perkembangan terbaru, beredar video yang menampilkan ancaman dari KKB di wilayah Papua yang mengancam akan menembak Captain Philip jika tuntutan mereka untuk memulai pembicaraan mengenai kemerdekaan Papua tidak dipenuhi.
Dalam video yang baru dirilis dan dilansir oleh Reuters pada hari Sabtu (27/5), Mehrtens yang terlihat kurus memegang bendera Bintang Kejora yang dilarang dan dikelilingi oleh anggota KKB yang membawa senapan serbu.
Mehrtens terlihat berbicara ke arah kamera dan menyatakan bahwa para separatis menginginkan keterlibatan negara-negara lain selain Indonesia dalam dialog mengenai kemerdekaan Papua.