PAPUA PEGUNUNGAN – Pasangan suami istri pendulang emas di pedalaman Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, diduga disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kejadian ini menambah daftar kekerasan KKB setelah sebelumnya 11 warga tewas dalam serangan brutal.
Kaops Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Rahmadani, mengonfirmasi bahwa pasangan tersebut bernama Dani dan Gebi, yang kerap dipanggil “Tuan Dusun” oleh warga sekitar.
“Ada dugaan pasangan suami istri, yang sering dipanggil Tuan Dusun bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, masih disandera KKB. Pasutri ini sebelumnya bersama-sama para pendulang lain,” tegas Faizal, Kamis (10/4/2025).
8 Pendulang Masih Hilang, Korban Tewas Dibantai Brutal
Selain pasutri tersebut, delapan pendulang emas lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum ditemukan. Lokasi pembantaian terjadi di sekitar Kali Silet, perbatasan Yahukimo-Asmat.
“Penyerangan terhadap para pendulang yang dilakukan KKB itu merupakan tragedi kemanusiaan,” tegas Faizal.
Kronologi Tragedi Berdarah:
- 6-7 April 2025: KKB menyerang area pendulangan di Lokasi 22 dan Muara Kum, Yahukimo.
- 7 April malam: Informasi awal didapat dari korban selamat yang mengungsi ke Kampung Mabul, Distrik Koroway, Asmat.
Korban Tewas dengan Luka Mengerikan
Para korban mengalami:
- Luka bacok
- Tembakan
- Panah
Dari 11 korban tewas, enam telah teridentifikasi:
- Aidil
- Sahruddin
- Ipar Stenli
- Wawan
- Feri
- Bungsu
Sementara lima jenazah lain masih dalam proses identifikasi.
Pengungsi dan Upaya Evakuasi
- 35 pendulang berhasil menyelamatkan diri dan diamankan TNI-Polri di Kampung Mabul.
- 12 orang lainnya tiba di Pelabuhan Logpon, Dekai, menggunakan speed boat pada Rabu (9/4/2025) pagi.
Pencarian masih dilakukan untuk delapan pendulang yang hilang, sementara ancaman KKB di wilayah tersebut masih tinggi.