Kecelakaan maut terjadi di perlintasan sebidang Prambanan, Sleman, pada Selasa (4/11/2025), saat Kereta Api Bangunkarta menabrak satu mobil dan dua sepeda motor. Akibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka.
Kapolsek Prambanan, Kompol Dede Setiyarto, menjelaskan bahwa tiga korban tewas merupakan pengendara motor, sementara enam korban luka terdiri dari empat orang dalam mobil (pasangan suami istri dan dua balita) serta dua pejalan kaki.
Korban meninggal di antaranya berinisial GJAG (26) warga Klaten, serta S dan K warga Yogyakarta. Sementara korban luka termasuk OENS (26) dan NSA (26), warga Semarang Selatan, bersama dua anak mereka yang masih balita. Dua pejalan kaki yang juga luka adalah SA dan anaknya EA (1 tahun 7 bulan), warga Brebes, Jawa Tengah.
Seluruh korban luka kini tengah dirawat di RS Bhayangkara Polda DIY dan RSI PDHI Yogyakarta. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Kronologi Kecelakaan
Seorang saksi bernama Zidan (20) menceritakan detik-detik kecelakaan maut di perlintasan kereta api JPL 320, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, pada Selasa (4/11/2025) pagi. Menurutnya, lalu lintas di lokasi semula ramai namun lancar, hingga sekitar pukul 10.43 WIB terdengar klakson panjang kereta dari arah timur.
Beberapa detik kemudian, palang perlintasan baru berbunyi dan menutup, yang menurut Zidan terjadi lebih lambat dari biasanya. Tak lama setelah itu, KA Bangunkarta melaju kencang dan menabrak sebuah mobil serta dua sepeda motor yang tengah menyeberang.
Zidan menyebut, mobil dan motor Scoopy datang dari arah utara, sementara motor Vario dari arah selatan. Diduga, palang terlambat turun karena truk yang lebih dulu melintas, membuat kendaraan di belakangnya tak sempat menghindar. Benturan keras pun terjadi dan mengejutkan warga sekitar.
Keterangan saksi ini memperkuat dugaan adanya keterlambatan sistem palang pintu perlintasan, yang diduga menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan maut tersebut.





