JAKARTA – Suasana khidmat menyelimuti pelaksanaan Salat Iduladha 1446 Hijriah di berbagai wilayah Jepang, di mana ratusan warga negara Indonesia (WNI) bersama komunitas Muslim lainnya menunaikan ibadah penuh makna di masjid hingga ruang terbuka.
Kegiatan ini mencerminkan kekuatan ukhuwah Islamiyah yang tumbuh subur di tengah negeri minoritas Muslim.
Salah satu titik pusat kegiatan terlihat di Taman Kayaba, Yokohama, Prefektur Kanagawa, lokasi yang dipilih untuk menggelar Salat Iduladha oleh Masjid As-Sholihin Yokohama.
Lebih dari 700 jamaah memadati taman tersebut sejak pagi hari. Ibadah berlangsung khusyuk dan tertib, menjadi ajang pertemuan spiritual dan sosial lintas generasi dan profesi diaspora Indonesia.
Hadir dalam kesempatan itu, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula, yang menyampaikan pentingnya momen Iduladha sebagai medium mempererat solidaritas sekaligus memperkenalkan budaya Islam di Jepang.
“Ini momen luar biasa. Kita serasa berada di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers pada Minggu (8/6/2025). Ia menekankan bahwa kebersamaan di tengah rantau adalah fondasi kebangkitan umat dan penjaga identitas bangsa.
Kekuatan Dakwah dalam Keberagaman
Usai salat, para jamaah disambut bazaar kuliner khas nusantara yang menggoda selera dan memupuk nostalgia kampung halaman. Dari sate, nasi kuning, lontong, kari ayam hingga kari kambing, semuanya tersaji dalam suasana kekeluargaan yang erat.
Tak hanya sebagai pengisi perut, acara ini juga menjadi sarana syiar Islam yang damai dan penuh cinta kepada masyarakat lokal Jepang.
“Kegiatan yang berjalan tertib ini menjadi salah satu syiar Islam yang Rahmatan lil Alamin,” tutur Aula.
Ia juga menegaskan bahwa ruang-ruang seperti ini adalah kesempatan memperkenalkan wajah Islam yang inklusif dan ramah kepada masyarakat Jepang.
Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Tokyo, mendukung penuh seluruh pelaksanaan Salat Iduladha yang digagas komunitas WNI di Jepang, baik di masjid maupun tempat terbuka.
Aula pun berpesan kepada diaspora Indonesia untuk menjaga citra bangsa di mata dunia. “Kepada seluruh teman-teman WNI agar tetap menjaga nama baik Indonesia,” katanya.
Ia juga mengimbau agar selalu mematuhi aturan di Jepang dan terus berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Meneladani Spiritualitas Nabi Ibrahim
Bertindak sebagai khatib, Ketua Masjid As-Sholihin Yokohama, Arief Junaidi, menyampaikan pesan mendalam tentang keikhlasan dan pengorbanan.
“Hari ini hari besar. Kita mengenang pengorbanan dan kesabaran Nabi Ibrahim,” ungkapnya.
Dalam khutbahnya, Arief mengajak jamaah untuk menjadikan kisah Nabi Ibrahim sebagai cermin dalam menumbuhkan cinta dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keimanan di tengah tantangan hidup sebagai Muslim di negeri minoritas.
“Kita berjuang membangun keluarga dan menjaga identitas di tengah modernitas,” ucapnya dengan penuh semangat.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan suasana ramah tamah antarjamaah yang kental dengan kehangatan dan persaudaraan.
Acara ini tidak hanya mempererat silaturahmi antarindividu, tetapi juga memperkuat peran komunitas Muslim Indonesia dalam membangun citra positif bangsa dan agama di kancah internasional.***